Kemenperin Realisasi Anggaran Berbasis Efisiensi dan Program Prioritas
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar pada acara pelantikan 80 pejabat eselon III dan IV Kemenperin di Jakarta, Rabu (15/5).
Jakarta, Pro Legal News - Kementerian Perindustrian berupaya mengakselerasi pencapaian realisasi anggaran berbasis pada efisiensi dan fokus terhadap tujuan kementerian. Sepanjang Januari-Mei 2019, realisasi anggaran ditargetkan bisa terserap hingga 25 persen. “Oleh karena itu, kami terus mengingatkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenperin agar dapat meningkatkan integritas, profesionalitas, pelayanan, disiplin dan kinerjanya,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar pada acara pelantikan 80 pejabat eselon III dan IV Kemenperin di Jakarta, Rabu (15/5).
Haris menyebutkan, program prioritas Kemenperin tahun ini, antara lain meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), sebagai acuan bagi perusahaan dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia. Sebanyak 328 industri sudah melakukan self-assesment INDI 4.0 melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Selanjutnya, pelaksanaan program pendidikan vokasi industri yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Sejak diluncurkan tahun 2017, program ini telah mampu menggandeng sebanyak 1.032 industri dan 2.612 SMK yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. “Kami juga masih fokus menggelar workshop e-Smart IKM dan terus mengkampanyekan Making Indonesia 4.0 ke seluruh dunia, termasuk kesiapan menjadi official country partner pada Hannover Messe 2020. Selain itu, mematangkan regulasi terkait super deduction tax,” ungkapnya. Bahkan, Kemenperin sedang membuat ekosistem inovasi melalui pembangunan Pusat Inovasi dan Pengembangan SDM Industri 4.0 di Jakarta.
Haris juga menekankan kepada seluruh ASN Kemenperin untuk semakin memacu kompetensinya terutama dalam upaya pengembangan industri manufaktur nasional. “Sebagai generasi penerus pemimpin bangsa, teruslah berinovasi dan mengembangkan kompetensi diri supaya menjadi insan yang berkualitas dan berdaya saing,” tuturnya.
Melalui kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terampil sesuai kebutuhan era saat ini, diyakini akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan institusi dan negara. “Kita ketahui, industri merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal I tahun 2019, industri masih menjadi penyumbang tertinggi kepada ekonomi hingga 20%,” imbuhnya.
Pagu anggaran Kemenperin tahun 2019 sebesar Rp3,59 triliun, naik sebesar 26,37 persen dibandingkan anggaran tahun 2018. Pada tahun ini, porsi anggaran paling besar ada di program pengembangan SDM industri dan dukungan manajemen Kemenperin yang mencapai Rp2,01 triliun. “Kami memang lebih menitik beratkan pada program pengembangan SDM. Sebab, pemerintah saat ini memfokuskan terhadap peningkatan kualitas SDM yang mampu menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0,” imbuhnya. Hal ini sekaligus mengambil momentum adanya bonus demografi yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, Kemenperin berupaya melakukan manajemen perubahan baik untuk individu maupun organisasi. Langkah strategis ini guna mengikuti perkembangan era ekonomi digital dan industri 4.0 sehingga mampu menjadikan peluang dan kekuatan Kemenperin terhadap kapasitasnya sebagai leading sector dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. “Termasuk pada pengisian dan penataan jabatan eselon III dan IV ini merupakan hal yang biasa dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan kinerja dan penyegaran organisasi, terlebih lagi pada perkembangan teknologi saat ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi, yang menuntut pengetahuan terhadap perkembangan digitalisasi dan revolusi industri 4.0,” paparnya. Adv