Ketua KNPB Mimika, Steven Itlay

Jakarta, Pro Legal News - Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mimika, Steven Itlay diringkus polisi karena diduga menggerakkan massa dalam kerusuhan di Papua pada 29 Agustus 2019. Polisi terus mendalami peran Steven dalam kerusuhan dibeberapa wilayah di Papua khusuanya Jayapura.

Hal itu dikatakan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Kamis (12/9). Polisi menduga, Steven melakukan komunikasi dengan Benny Wenda untuk pengerahan massa yang berakhir dengan kerusihan. "Steven terkoneksi dengan BW," kata Brigjen Dedi.

Kepolisian sebelumnya menyatakan dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat pada akhir Agustus lalu, aktor intelektual kerusuhan di balik kerusuhan tidak hanya mengincar perhatian forum internasional semata.

Aktor intelektual yang menginginkan Papua dan Papua Barat rusuh malah diduga sudah mendesain agar kerusuhan terjadi hingga 1 Desember mendatang.

Menurut Brigjen Dedi, di dunia internasional, aktor intelektual yang kini terus diburu polisi mengambil setting Sidang Umum PBB. Sedang di Indonesia senderi mereka mengambil setting tetep mendesain kerusuhan ini sampai 1 Desember.

Sebab, 1 Desember merupakan hari yang disebut sebut hari kemerdekaan bagi Papua. Hari kemerdekaan tersebut disepakati bertepatan dengan hari berdirinya Organisasi Papua Merdeka atau OPM.

Ditegaskan Brigjen Dedi, kepolisian skan mengusut kasus kerusuhan di Papua dan Papua Barat hingga tuntas. Dihatapkan peristiwa serupa tak akan terulang kembali.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian lanjut Dedi menegaskan akan mengungkap secara tuntas kerusuhan Papua karena ini juga sebagai trigger. Sebab, jika tidak diungkap secara tuntas, akan terulang kembali kejadian-kejadian seperti ini lagi.

Mabes Polri menduga aktor intelektual yang diduga mendalngi kerusuhan di Papua dan Papua Barat mengincar perhatian dua agenda internasional. Yakni sidang HAM di Jenewa, Swiss dan Sidang Umum PBB di New York. Tim