a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Pimpinan KKB Aceh dan 3 Anak Buahnya Tewas Baku Tembak Sama Polisi

Pimpinan KKB Aceh dan 3 Anak Buahnya Tewas Baku Tembak Sama Polisi<br><br>
Kepolisian masih mendalami aksi kejahatan yang dilakukan kelompok KKB Aceh pimpinan Abu Razak (53)
Aceh, Pro Legal News - Kepolisian masih mendalami serankaian aksi kejahatan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Aceh pimpinan Abu Razak (53). Tahun 2017 pria setengah abad ini pernah kabur dari penjara dalam kasus yang sama.

Abu Razak meniliki nama asli  T Sri Muhammad Azrul Mukminin Al-Kahar Alias Abu Razak Bin Muda Abdul Muthali dua kali dihukum penjara karena terlibat sejumlah kasus kriminal pemerasan warga di Aceh 

Abu Razak bersama tiga anggota kelompoknya, yakni Wan Neraka, Zulfikar dan Hamdi tewas dalam kontak senjata dengan polisi pada Kamis (19/9) sore. "Dia dan kelompoknya pernah beberapa kali terlibat kasus kriminal bersenjata di Aceh," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriono, Jumat (20/9).

Abu Razak dikenal ahli memperbaiki senjata bergabung dengan  Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 1999 di wilayah Batee Iliek, Kabupaten Bireuen.  Dia juga sempat dipercaya menjadi pimpinan GAM wilayah tempat tinggalnya.

Abu Razak semasa  konflik GAM do Aceh bergerilya dari hutan ke hutan bersama pasukan GAM lainnya. Setelah perdamaian di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005, dia kembali ke masyarakat. 

Pada tahun  2008 dia sempat berurusan dengan hukum karena mengancam warga negara asing (WNA) di Aceh Barat menggunakan senjata api dan melarang WNA melakukan penambangan di wilayah Meulaboh.

Atas kasus itu, Razak dihukum satu tahun enam bulan penjara dan penahanannya sempat dipindah di LP Salemba, Jakarta Pusat.

Setelah bebas dia kembali ke Aceh dan tinggal di Dusun Cinta Alam, Desa Cot Trieng, Kecamatan Kuala, Bireuen.

Pada tahun 2015, Abu Razak bergabung dengan KKB pimpinan Nurdin bin Ismail Amat alias Din Minimi (DM). Mereka pernah membunuh dua intel Kodim 0103 Aceh Utara yaitu Sertu Indra dan Serda Hendri pada Maret 2015 lalu.

Abu Razak dan kelompoknya pimpinan  Din Minimi diburu tim gabungan TNI/Polri. Pada 10 April 2015 Abu Razak berhasil diringkus Polda Aceh di tempat persembunyiannya Desa Cot Tarum Kecamatan Kuala Jeumpa Kabupaten Bireuen.

Sedang Din Minimi akhirnya turun gunung dan menyerahkan diri kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso pada Desember 2015. Sementara Razak kembali masuk penjara karena kepemilikan senjata api.

Sepak terjang Abu Razak bersama empat anggotanya berakhir Kamis (19/9) sore di ujung senjata polisi dalam kontak senjata dengan polisi di kawasan Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh. 

Kontak senjata terjadi sore tadi sekitar pukul 18.00 WIB. Lima anggota kelompok ini saat itu sedang dalam perjalanan ke Banda Aceh menggunakan mobil Avanza berpelat BL-1342-R.

Polisi  melakukan pengejaran, tiba di lokasi terjadi baku tembak. Dalam kontak senjata itu, tiga orang tewas ditempat sementara satu lagi kritis. Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, pelaku yang kritis meninggal dunia dan salah satu anggota KKB, Wan Ompong selamat dan diamankan polisi.

Polisi menyita barang bukti berupa AK 56 lipat, revolver, serta peluru kedua senjata tersebut berjumlah 100 butir. Kelompok ini diduga melakukan penculikan terhadap seorang warga di Bireuen, Aceh.

Abu Razak dan anak buahnya selama ini terus dicari polisi atas kasus pemerasan warga menggunakan senjata. Mereka selama ini bersembunyi di Bukit Cerana, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen. Sultan 
Kriminal Pimpinan KKB Aceh dan 3 Anak Buahnya Tewas Baku Tembak Sama Polisi<br><br>
Iklan Utama 5