Jadi Korban Kekerasan Seksual, Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Meninggal Dunia
AN terduga pelaku pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap putri Pj Gubernur Papua Pegunungan (rep)
Jakarta, Pro Legal- Setelah melakukan penyelidikan secara intensif, akhirnya kasus kematian putri Penjabat (Pj.) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo mulai menemui titik terang. Polisi telah menangkap terduga pelaku pembunuhan.
Seperti diketahui, korban ditemukan tewas dalam kondisi lemas. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan ABK (16), anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo yang ditemukan tewas dalam kondisi lemas di kamar kosan di Semarang, Jawa Tengah. "Mati lemasnya karena apa? Itu juga makanya akan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan tiga item itu lagi, kemudian dugaannya juga ada kekerasan seks," ujar Irwan di Semarang, Sabtu (20/5).
Setelah dilakukan pemeriksaan forensik, ia menyatakan masih butuh pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti kematian ABK. "Cuma masih butuh pemeriksaan lanjutan terkait dengan pemeriksaan mikrobiologi, patologi dan toksikologi, jadi tiga item itu lagi, kami masih menunggu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan-kesimpulan," ujarnya.
Beberapa hari kemudian Polisi berhasil menangkap tersangka pembunuhan. Ahmad Nashir terduga pelaku pembunuhan terhadap ABK telah ditangkap polisi. Warga asal Pengaron Kidul, Semarang tersebut mengaku baru kenal dengan ABK.
Selain itu, ia mengaku sempat minum alkohol dan melakukan hubungan seksual bersama korban sebelum melakukan pembunuhan. "Korban minta dijemput di rumah terus dibawa ke kos pelaku. Di situ korban pengin minum-minum, terus diberikan AN miras amer. Habis itu korban minta disetubuhi. Sekali lagi ini pengakuan tersangka, kami masih mendalami karena belum percaya sepenuhnya dengan keterangan pelaku," ujar Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (22/5).
Berdasarkan hasil visum pihak kepolisian menunjukkan ada luka lecet akibat kekerasan di organ vital korban. Pelaku juga dicurigai melakukan pemerkosaan sebelum melakukan pembunuhan berdasarkan temuan minuman keras di TKP. "Jadi sepertinya tersangka ini sudah menyiapkan sarana untuk menyetubuhi atau memerkosa cewek yang dikenalnya, termasuk korban. Hasil visum ada kekerasan seksual, di TKP kita temukan miras, terus tempat kos itu baru dihuni tersangka dua minggu dan ironisnya, tersangka ini orang Semarang tapi kos di daerah Bendan Ngisor dan kuliah di lokasi yang jauh dari kos," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Senin (22/5).
Sesuai hasil pemeriksaan kepolisian, terungkap jika korban dan tersangka baru menjalin hubungan pertemanan melalui media sosial Telegram. "Versi pengakuan tersangka, mereka kenalan sejak 3 Mei lewat Telegram, kemudian terus saling chat, dan sampai akhirnya ada chat korban yang meminta tersangka untuk menjemputnya," ujar Irwan.(Tim)