Jakarta, Pro Legal – Aktris sekaligus politisi Venna Melinda kembali menjalani BAP tambahan di Polda Jatim dengan didampingi Hotman Paris. Venna Melinda menyerahkan bukti tambahan yang menguatkan pengakuannya soal rusuk yang retak dan hidung berdarah.

Bersama dengan penasehat hukumnya, Venna Melinda memperlihatkan hasil rontgen dan juga keterangan dokter. Hal ini juga untuk menjawab permintaan dari pihak Ferry Irawan. "Inilah bukti medisnya. Ini bukti medis mengenai rusuk. Kedua dikasih bukti medis bahwa memang secara medis hidung bermasalah, tidak benar dari pihak sana menduga itu darah bohong-bohongan. Kemudian surat keterangan dokter. Secara medis terbukti ada KDRT, akibat kekerasan fisik dan bisa diterapkan pasal 44 ayat 1 ancaman hukumannya 5 tahun," ujar Hotman Paris di salah satu restoran di Surabaya, Jawa Timur, kemarin.

Selain itu, Venna Melinda juga menyertakan bukti hasil pemeriksaan psikisnya. Menurut Venna Melinda untuk psikis sebelumnya juga sudah diperiksa di Jawa Timur. "Satu lagi bukti medis tekanan psikis ada surat dari keterangan psikiater di samping kita punya polisi juga punya. Ini bukti medis sudah lengkap. Ini bukti yang langsung ada darah bercucuran (foto hidung Venna Melinda berdarah) dan terjadi kegaduhan di kamar tersebut. Fitnah benar kalau pihak sana menyebut itu darah buatan dan dia (Venna Melinda) memukul-memukul dirinya sendiri," ujar Hotman Paris.

"(Rusuk) retak (sambil menunjukkan hasil rontgen). Kalau hidung ada penjelasannya panjang dari dokter. Esensinya di sini saya hanya ingin memperjuangkan yang jadi kebenaran di sini," tambah Venna Melinda.

Menurut Venna Melinda, tulang rusuknya mengalami retak lantaran berkali dipiting dan di-squish oleh Ferry Irawan. Saat mengalami kejadian itu, Venna Melinda hanya bisa pasrah menahan sakit. "Kalau tulang rusuk ini, ini ada retak. Ferry itu pesilat ya kalau dia nge-squish badan saya, tangan saya lemas, kaki saya lemas. Saya nggak bisa nyontohin, Mas coba saja deh squish pakai tenaga. Sampai saya selalu bilang 'Abi ini saya mau patah,'" ujar Venna Melinda.

"Biasanya kalau habis di-squish dua,tiga hari itu saya udah nggak bisa ngapa-ngapain. Dia selalu bilang nanti saya obati nggak apa-apa. Saya selalu bilang nanti saya laporin loh ke orang tua saya. Tapi mana buktinya karena tidak lebam, tapi kan retak di dalam makanya karena 3 bulan terakhir, 6 Januari itu terakhir saya di-squish, dipiting badan saya itu tanggal 8," tegas Venna Melinda.[b](Tim)[/b}