Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan (dua dari kiri) bersama anggota penyidik, menunjukkan barang bukti yang berhasil diamankan KPK

Jakarta, Pro Legal News - Sebanyak 400 ribu amplop berisi uang Rp 8 miliar disita KPK di balik operasi tangkap tangan (OTT) anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pabgarso. Amplop yang dimasukkan dalam puluhan kardus itu diduga untuk 'serangan fajar' di Pemilu 2019.

Ratusan ribu amplop itu disita penyidik KPK dari sebuah kantor di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.  Diduga kantor tersebut perusahaan milik Bowo.

Untuk diketahui pada Rabu 27 Maret  hingga Kamis 28 Maret dini hari penyidik KPK melakukan OTT terhadap Bowo dan tetsangka lain tetkait distribusi pupuk. KPK menyita uang yang jumlah totalnya Rp 8 miliar dari kantor itu.

Uang Rp 8 miliar yang diisi dalam 400 ribu amplop adalah pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu. Amplop-amplop berisi uang itu dimasukkan dalam 84 kardus.

Kini puluhan kardus berisi uang dalam ratusan ribu amplop pada Jumat (29/3) sudah dibawa KPK menggunakan tiga unit mobil minibus.

Kuat dugaan KPK bahwa uang di dalam amplop itu akan digunakan Bowo untuk 'serangan fajar' dalam Pemilu 2019. "Diduga (Bowo) telah mengumpulkan uang dari sejumlah penerimaan-penerimaan terkait jabatan yang dipersiapkan untuk 'serangan fajar' pada Pemilu 2019," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan kepada wartawan. Tim