Gegana Brimob Polri Turunkan Mobil Dapur Umum Korban Banjir di Kemang
Jakarta, Pro Legal News - Wilayah Jakarta dikepung banjir, ribuan rumah hancur dan puluhan ribu warga mengungsi. Personel Gegana Brimob Polri turunkan mobil dapur umum untuk melayani kebutuhan makan korban banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selaran.
Satu unit mobil dapur umum milik Brimob Polri pada Rabu (1/1) malam diturunkan untuk membantu kebutuhan logistik warga terdampak banjir di Kemang Selatan, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Begitu tiba dilokasi banjir, mobil dapur umum langsung melayani masyarakat menyediakan menu santap malam dan kopi serta teh hangat. Sejumlah personel polisi dibantu relawan melayani para pengungsi di lokasi itu.
Menurut Dansat Jibom Pasukan Gegana Korp Brimob Polri, Kombes Pol Suryo Sudarmadi, mobil dapur umum dioperasikan untuk melayani santap malam para warga berdampak banjir. "Ini atas instruksi dari Dankor Brimob Polri untuk memerintahkan mobil dapur umum dan personel di posko yang terdapat banyak pengungsi," kata Kombes Suryo, Rabu (1/1) malam.
Berdasarkan catatan Lurah Bangka, ada sekitar 1.500 jiwa terdampak banjir di wilayanya. Mereka berasal dari sembilan RT yang tersebar di empat RW.
Mobil dapur umur Korb Brimob Polri memiliki fasilitas memasak dengan kapasitas 500 porsi.
Dikatan Kombes Suryo, mobil dapur umum Brimob Polri akan disiagakan sampai status banjir sudah normal kembali dan warga bisa pulang ke rumahnya masing-masing. Posisi mobil dapur umum di pos banjir depan Panin Bank Jalan Kemang Raya.
Sebanyak 25 pasukan Gegana diturunkan untuk membantu evakuasi warga Kemang Selatan X dari rumahnya ke posko pengungsian. Pasukan Gegana juga mengerahkan dua unit perahu karet dan belasan rompi pelampung untuk membantu warga yang mau dievakuasi.
Sementara itu, personel Kepolisian Perairan (Korpolair) Baharkam Polri juga diterjunkan untuk membantu warga korban banjir. Personel ini harus bekerja ekstra proses evakuasi warga korban banjir Cipinang Melayu, Jakarta Timur dan Ciledug, Tangerang ke tempat lebih aman pada Rabu malam.
Menurur Kasubdit Patroli Perairan Ditpolair Korpolair Baharkam Polri, Kombes Pol. Muhamad Yassin Kosasi, tidak semua warga mau begitu saja dievakuasi. Ada warga yang menolak dievakuasi karena takut barang barang dinrumahnya hilang sehingga petugas harus merayu dan meyakinkan warga bahwa barang barang milik tidak diambil orang karena anggota polisi akan menjaganya.
Tercatat ada 200 kepala keluarga yang dievakuasi anggota Korpolair Mabes Polri dan Polda Metro Jaya yang menjadi korban banjir di Ciledug.
Menurut Yassin, warga yang dievakuasi terjebak ketinggian air mencapai 1,5 meter, bahkan mobil terendam genangan air. Petugas mengevakuasi korban menggunakan dua perahu karet dengan menyisir rumah warga terdampak untuk menyelamatkan masyarakat.
Warga terdampak banjir saat dievakuasi cukup membawa barang berharga dan mengunci pintu saat meninggalkan rumah. Dalam evakuasi itu, petugas terkendala karena terdapat beberapa ruas jalan yang arus airnya cukup kuat sehingga polisi mengerahkan perahu mesin tempel. Sultan