Jakarta, Pro Legal News - Anggota Polri mendapat peringatan ketas dari Kapolri Jenderal Idham Azis agar tidak main-main dengan narkoba. Anggota polisi yang terlibat narkoba Kapolri Idham minta dihukum mati.

Hal itu dikatakan Kapolri Idham Azis ketika memimpin pemusnahan 1,2 ton sabu sitaan yang diselundupkan dari Iran, 35 ribu butir ekstasi dan 410 kilogram di lapangan parkir Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (2/7). Ikut hadir dalam pemusnahan itu, Ketua MPR Bambang Suesatyo, Ketua Komisi III DPR RI, petinggi Kejaksaan dan BNN serta Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.

Menurut Kapolri Idham, anggota polisi selaku penegak hukum, jangan coba coba melanggar hukum. "Kalau polisi melanggar hukum, bagai dengan masyarakatnya," tegas Jenderal Idham Azis. "Kalau polisinya terlibat narkoba, harus dihukum mati. Sudah tahu hukum, malah melanggar hukum," tegas Idham. 

Dikatakan Kapolri Idham, dia kerap mencereweti para direktur narkoba. Dia minta agar jajaran Direktorat Narkoba betul-betul mengamankan barang bukti hasil sitaan. "Saya paling rewel, bener nggak pengamanan barang buktinya," tambah Idham Azis. 

Pihaknya selalu mengingatkan jajaran kepolisian untuk melakukan tes urine kepada para personel dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkoba. "Anghota sekali-kali perlu tes urine, bener nggak? Karena banyak kejadian yang begitu," tegasnya.

Polri juga harus melakukan pembenahan berbenah di internal dan dia meminta komandan satuan kerja (satker) untuk bertanggung jawab penuh terhadap anggotanya.

Dijelaskan Jenderal Idham Azis, pihaknya harus bercermin, kalau tidak bagaimana memberantas narkoba kalau kita sendiri bagian dari itu. "Para komandan punya tanggung jawab moral untuk membina, membimbing anggotanya, itu clear," imbuhnya.

Sementara di sisi lain, penindakan narkoba di masyarakat harus tegas. Karenanya Idham meminta pihak kejaksaan agar menuntut berat hukuman atas oknum polisi terlibat narkoba. "Saya juga meminta hakum agar menghukum berat," tegas mantan Kapolda Metro Jaya itu.(Tommi)