Karena Diduga Curi Sayur, Warga Garut Sempat Dikubur Hidup-hidup
Aparat menggali kuburan pencuri sayur yang dikeroyok massa (rep)
Garut, Pro Legal News- Nasib tragis dialami seorang pria berusia 50 warga Garut, Jawa Barat, yang tewas usai dikeroyok belasan orang dan dikubur hidup-hidup. Hal itu terjadi setelah laki-laki paruh baya itu diduga mencuri sayuran pada Selasa (21/10).
Korban kebrutalan massa itu beridentitas Maman dan dikeroyok pada pekan lalu di wilayah Kecamatan Cigedug, Garut.
Kronologi pemukulan itu sendiri terjadi sekitar jam 1 dini hari setelah Maman kepergok warga yang berpatroli hendak masuk ke salah satu gudang sayuran di sana.
Setelah itu, Maman pun menjadi bulan-bulanan warga yang memergokinya."Ada yang pakai senjata tajam, ada yang mukul," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Selasa (26/10).
Kondisi Maman babak-belur setelah dihajar belasan orang di lokasi. Belasan pelaku kemudian berinisiatif untuk mengubur Maman yang terlihat sudah tak berdaya itu. "Korban kemudian digotong beramai-ramai ke kawasan Blok Waspada Gunung Cikuray. Sekira 2 kilometer dari lokasi," ujarnya.
Di Blok Waspada itu, para pelaku menggali sebuah lubang. Tujuannya, untuk mengubur Maman. Maman yang sudah babak belur dan dililit karung lalu dimasukkan ke dalam lubang. "Saat itu, ada salah satu pelaku yang melihat korban masih bernyawa. Pelaku kemudian turun ke lubang dan menghabisi nyawa korban," ujarnya.
Menurut Wirdhanto, terkuburnya Maman yang tewas di dalam lubang itu terkuak sekitar lima hari kemudian setelah Polsek Bayongbong, Polres Garut menerima laporan kehilangan dari pihak keluarga. "Dari sana tim kami langsung melakukan penyelidikan dan menemukan adanya informasi pengeroyokan di kawasan Cigedug," ungkap Wirdhanto.
Dari penelusuran dan pemeriksaan beberapa saksi, polisi akhirnya mengamankan puluhan orang yang diduga terkait kehilangan Maman hari Minggu (24/10).
Pada hari yang sama, polisi kemudian membongkar lubang tempat Maman dikubur di Blok Waspada Gunung Cikuray. Setelah ditemukan, jasadnya kemudian dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut.
Kemudian setelah melakukan pendalaman lebih lanjut, polisi menyimpulkan ada 14 orang tersangka dalam kejadian tersebut. Mereka memiliki peran masing-masing. Mulai dari mengeroyok Maman, hingga menggali lubang tempat Maman dikubur.
Dari pemeriksaan polisi diketahui mereka yang jadi tersangka mengaku nekat mengeroyok Maman lantaran kesal kerap terjadi pencurian sayuran warga di kampung. Dan, pada malam itu mereka melihat gerak-gerik Maman yang diduga hendak mencuri sayuran di gudang milik warga.
Wirdhanto menjelaskan para pelaku kini mendekam di sel tahanan Mako Polres Garut. Mereka dijerat pasal beragam yakni terkait pengeroyokan, penganiayaan, pembunuhan dan pembunuhan berencana. "Kami jerat Pasal 170, 351, 338 dan 340 KUHP," ujar Wirdhanto.(Tim)
Korban kebrutalan massa itu beridentitas Maman dan dikeroyok pada pekan lalu di wilayah Kecamatan Cigedug, Garut.
Kronologi pemukulan itu sendiri terjadi sekitar jam 1 dini hari setelah Maman kepergok warga yang berpatroli hendak masuk ke salah satu gudang sayuran di sana.
Setelah itu, Maman pun menjadi bulan-bulanan warga yang memergokinya."Ada yang pakai senjata tajam, ada yang mukul," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Selasa (26/10).
Kondisi Maman babak-belur setelah dihajar belasan orang di lokasi. Belasan pelaku kemudian berinisiatif untuk mengubur Maman yang terlihat sudah tak berdaya itu. "Korban kemudian digotong beramai-ramai ke kawasan Blok Waspada Gunung Cikuray. Sekira 2 kilometer dari lokasi," ujarnya.
Di Blok Waspada itu, para pelaku menggali sebuah lubang. Tujuannya, untuk mengubur Maman. Maman yang sudah babak belur dan dililit karung lalu dimasukkan ke dalam lubang. "Saat itu, ada salah satu pelaku yang melihat korban masih bernyawa. Pelaku kemudian turun ke lubang dan menghabisi nyawa korban," ujarnya.
Menurut Wirdhanto, terkuburnya Maman yang tewas di dalam lubang itu terkuak sekitar lima hari kemudian setelah Polsek Bayongbong, Polres Garut menerima laporan kehilangan dari pihak keluarga. "Dari sana tim kami langsung melakukan penyelidikan dan menemukan adanya informasi pengeroyokan di kawasan Cigedug," ungkap Wirdhanto.
Dari penelusuran dan pemeriksaan beberapa saksi, polisi akhirnya mengamankan puluhan orang yang diduga terkait kehilangan Maman hari Minggu (24/10).
Pada hari yang sama, polisi kemudian membongkar lubang tempat Maman dikubur di Blok Waspada Gunung Cikuray. Setelah ditemukan, jasadnya kemudian dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut.
Kemudian setelah melakukan pendalaman lebih lanjut, polisi menyimpulkan ada 14 orang tersangka dalam kejadian tersebut. Mereka memiliki peran masing-masing. Mulai dari mengeroyok Maman, hingga menggali lubang tempat Maman dikubur.
Dari pemeriksaan polisi diketahui mereka yang jadi tersangka mengaku nekat mengeroyok Maman lantaran kesal kerap terjadi pencurian sayuran warga di kampung. Dan, pada malam itu mereka melihat gerak-gerik Maman yang diduga hendak mencuri sayuran di gudang milik warga.
Wirdhanto menjelaskan para pelaku kini mendekam di sel tahanan Mako Polres Garut. Mereka dijerat pasal beragam yakni terkait pengeroyokan, penganiayaan, pembunuhan dan pembunuhan berencana. "Kami jerat Pasal 170, 351, 338 dan 340 KUHP," ujar Wirdhanto.(Tim)
Follow Us
Berita Terbaru
