a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami
Iklan Utama 2

Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Saat Jokowi Lakukan Kunjungan ke Bali Membuat Para Petinggi PDIP Meradang

Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud  Saat  Jokowi Lakukan Kunjungan ke Bali Membuat Para Petinggi PDIP Meradang
Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali (rep)
Jakarta, Pro Legal- Para petinggi PDIP memberikan respons atas pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta bendera partai saat kunjungan Presiden Joko Widodo di Bali pada Selasa (30/10).

Sekjen PDIP mengungkap kekecewaannya. Dia menilai insiden tersebut telah mencederai keadilan dan kontraproduktif dengan kunjungan Presiden ke Sumatera Barat sepekan sebelumnya.
Hasto mengatakan jika baliho bergambar Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming justru bertebaran di sepanjang jalan bersamaan kedatangan Jokowi. "Apa yang terjadi dengan kehadiran Bapak Presiden di Sumbar, dengan yang terjadi di Bali, ternyata dua hal yang sangat kontradiktif," ujarnya.

Sementara politikus senior PDIP Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mengaku tersinggung dengan pencopotan sejumlah baliho Ganjar-Mahfud di Bali saat kunjungan Presiden.

Anggota Komisi I DPR itu mengaku tak akan tinggal diam dan akan menyelidiki lebih lanjut aksi pencopotan baliho dan bendera partainya. Dia menduga ada upaya provokasi lewat aksi tersebut. "Sebagai kader PDI Perjuangan saya merasa tersinggung dengan pencabutan baliho Pak Ganjar dan Pak Mahfud dan bendera yang merupakan lambang kebanggaan kami hanya karena ada kunjungan Presiden ke Bali untuk meninjau harga," ujar Hasan, Rabu (1/11).

Menanggapi polemik pencopotan itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, I Gusti Jaya Negara telah mengimbau para kader partai dan relawan Ganjar-Mahfud MD tetap menjaga kedamaian dan kondusifitas di Bali buntut insiden tersebut.

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya langsung menanggapi kekecewaan para elit PDIP itu. Dia menjelaskan alasan pencopotan baliho Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud saat Presiden murni tak bermuatan politis.

Menurutnya, penertiban alat sosialisasi politik, termasuk pencopotan baliho Ganjar-Mahfud, di sekitar lokasi kunjungan kerja Jokowi dimaksudkan untuk menjaga netralitas kegiatan Presiden.
Mahendra menuturkan penertiban itu murni mengacu pada prosedur tetap (protap) kunjungan kenegaraan, baik itu presiden maupun wakil presiden. "Salah satu kegiatan yang dilakukan Bapak Presiden di Gianyar adalah penyerahan bantuan paket sembako kepada masyarakat. Hal ini merupakan implementasi kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi. Sehingga pembersihan alat sosialisasi politik itu penting agar acara yang dilaksanakan tak bernuansa politik," ujar Mahendra melalui keterangan tertulis, Rabu (1/11).(Tim)



Nasional Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud  Saat  Jokowi Lakukan Kunjungan ke Bali Membuat Para Petinggi PDIP Meradang
Iklan Utama 5