Jakarta, Pro Legal- Selama gelaran World Water Forum (WWF) ke-10, Polisi bakal melakukan filterisasi terhadap masyarakat yang akan masuk ke Pulau Bali.
Menurut Karobinops Sops Polri Brigjen Auliansyah Lubis, filterisasi ini akan dilakukan oleh jajaran Polda Jawa Timur dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di area pelabuhan. "Mulai dari minggu lalu sudah melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan, pada saat operasi mereka nanti akan lebih fokus memfilterisasi masyarakat yang akan masuk ke Polda Bali atau maksud kami ke wilayah Pulau Dewata atau Pulau Bali," ujar Auliansyah saat konferensi pers secara virtual, Senin (13/5).
Auliansyah menjelaskan, dalam pelaksanaannya pihaknya juga menempatkan kamera dengan teknologi pendeteksi wajah yang terhubung dengan data base milik Polri.
Dia menyebut langkah ini dilakukan untuk mendeteksi pelaku kriminal maupun teroris yang akan masuk ke wilayah Bali selama pelaksanaan WWF 2024. "Jadi nanti kalau ada di antara masyarakat yang masuk ke sana terdata di data base kami ini akan menjadi atensi kami bisa," ujarnya.
"Nanti mungkin sebagai awal kita minta keterangan maksudnya apa, kita cek apakah keperluan lain dan sesuatunya sehingga yang tadi kita sampaikan Pulau Dewata selama pelaksanaan WWF ini benar-benar bisa kondusif," imbuhnya.
Selain pemanfaatan teknologi, lanjut dia, personel yang ditempatkan di lapangan juga akan melakukan langkah antisipasi. Misalnya, melakukan pengecekan jika melihat ada orang yang membawa barang mencurigakan. "Itu berlapis, kalau dari NTB itu masuknya di Pelabuhan Padangbai itu nanti akan diperiksa juga, begitu juga dari Jatim masuk ke Ketapang juga akan sterilsasi di sana," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024. Kementerian Luar Negeri RI menyebut kegiatan itu akan menyoroti berbagai masalah terkait krisis air, salah satunya eksploitasi air tanah.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan WWF menjadi kesempatan emas bagi Indonesia.
Menurutnya Indonesia berpeluang mendorong dan memimpin dunia mengatasi persoalan air. "Indonesia akan memberi pengaruh besar terhadap arah kebijakan di bidang air ini," kata Endra dalam rilis resmi di situs WWF, Senin (16/4).(Tim)