RI Terima Pfizer dan AstraZeneca Untuk Kejar Target Vaksinasi
Pemerintah kejar target vaksinasi dengan datangkan Vaksin Astrazeneca dan Pfizer
Jakarta, Pro Legal News- Indonesia kembali menerima 1.210.950 dosis vaksin jadi Pfizer yang diperoleh dengan pembelian langsung, serta 698.090 dosis vaksin jadi AstraZeneca sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Jepang pada Kamis (21/10).
Kedua jenis vaksin Covid-19 tersebut merupakan tahap kedatangan 95 dan 96, dan mendarat di dua lokasi yaitu Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Vaksin Astra Zeneca adalah bagian hibah dari Pemerintah Jepang. "Di tengah kebutuhan akan vaksin Covid-19 yang tinggi di berbagai negara, selayaknya kita sangat berterima kasih atas dukungan vaksin dari Pemerintah Jepang ini," ujar Siti.
Maka dengan kedatangan vaksin Pfizer dan AstraZeneca tersebut, total jumlah vaksin yang dimiliki RI adalah sekitar 288,6 juta dosis dengan berbagai merek, yang tiba dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku atau bulk.
Siti menjelaskan, Indonesia terus melakukan percepatan distribusi dan perluasan vaksinasi. "Akselerasi khususnya di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah termasuk cakupan vaksinasi pada lansia sebagai kelompok yang rentan," ujar Nadia.
Menurut Siti Nadia, Vaksin Pfizer akan langsung didistribusikan ke-10 provinsi yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Nadia menegaskan, "Sangat penting untuk terus memperluas cakupan vaksinasi, makin banyak yang tervaksinasi, akan makin baik. Bukan hanya untuk kelompok tertentu saja, melainkan merata pada seluruh sasaran target vaksinasi, termasuk para kelompok rentan yang menjadi prioritas kita."
Seperti diketahui pemerintah mentargetkan setidaknya sampai akhir tahun ini 300 juta dosis vaksin akan disuntikkan, sehingga target vaksinasi 70% dari penduduk Indonesia bisa tercapai. Siti pun tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, meski sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.”Protokol kesehatan dan vaksinasi harus sejalan. Protokol kesehatan mengurangi risiko terpapar virus, sedangkan vaksinasi menekan risiko timbulnya gejala sakit berat bahkan kematian akibat Covid-19, mari kita pertahankan situasi yang terus membaik saat ini" jelas Siti Nadia.(Tim)