67 RS Rujukan Covid-19 Di Jakarta Hampir Over Capacity
Jakarta, Prolegalnews – Profesor Zubair Djoerban, Ketua Satuan Tugas Kesiapsiagaan Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia menegaskan bahwa penerapan PSBB di Jakarta dapat meminimalisir beban tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yang tiap harinya merawat pasien positif Covid-19.
Pihaknya menjelaskan bahwa pemberlakuan PSBB sangat diharapkan bisa mencegah penularan sehingga mengurangi lonjakan pasien di rumah sakit. "PSBB ini antisipasi lonjakan kasus, memang tidak menolong total, tapi bisa meringankan beban nakes dan rumah sakit," ujar Zubairi,(11/9/2020)
Sangat disepakati oleh Profesor Zubair terkait proyeksi pemerintah DKI Jakarta yang menyebut tempat tidur isolasi akan dipenuhi orang yang terkonfirmasi Covid-19 pada 17 September mendatang. "Saya setuju dengan proyeksi gubernur, tanggal 17 September akan kolaps, ini amat serius, tanpa PSBB bisa gawat kita,” ujarnya.
Prediksi ketahanan rumah sakit pernah diproyeksikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. Ia menggunakan data penambahan kasus harian, RS rujukan di Jakarta tidak akan sanggup bertahan hingga Desember mendatang, sehingga untuk mencegah hal tersebut dibutuhkan intervensi. "Kami membuat angka prediksi sampai Desember, kapasitasnya sudah enggak cukup, sehingga kalau tidak ada intervensi yang lebih kuat nah pasti kami tidak bisa bertahan," ujarnya,(11/9/2020)
"Memang benar kalau tanpa intervensi tidak akan cukup. Perlu intervensi yang lebih masif dan besar," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini terlihat rumah sakit penuh dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19 dan tenaga medis sudah banyak yang gugur dalam menangani pasien Covid-19. Maka Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB total demi membantu meringankan para layanan fasilitas rumah sakit dan tenaga medis.
Saat ini Jakarta memiliki fasilitas kesehatan sebanyak 190 rumah sakit. Dari angka itu, 67 rumah sakit merupakan rumah sakit rujukan Covid-19. Namun keterpakaian tempat tidur isolasi diproyeksi akan penuh pada 17 September mendatang.
Untuk kapasitas ICU di Jakarta saat ini ada 528 tempat tidur dan sedang ditingkatkan menjadi 626 tempat tidur. Lagi-lagi Anies mengatakan bahwa ICU akan penuh sekitar tanggal 25 September.
Pemprov DKI memiliki 4.053 tempat tidur isolasi khusus Covid. Pada 8 September lalu, kapasitas tempat tidur, Alat Pelindung Diri (APD) hingga obat-obatan yang dimiliki DKI sudah dipakai 77 persen.
Selain itu, Pemprov DKI juga terus menambah rumah sakit swasta, meningkatkan jumlah tempat tidur, memastikan ketersediaan dokter, perawat, dan obat-obatan.
Sedangkan menurut Anies, upaya seperti ini hanya akan mengulur waktu, sebab proyeksi DKI Jakarta, tempat tidur di rumah sakit akan kembali penuh di pertengahan Oktober jika kasus aktif masih terus terjadi."Karena itu jangka pendek kita akan terus meningkatkan kapasitas. Tapi kalau tidak ada pembatasan ketat kita hanya akan mengulurkan waktu dan dalam kurun satu bulan rumah sakit penuh," ujar Anies.
Oleh karenanya, kini kembali menerapkan PSBB total di Jakarta, mengingat penambahan tempat tidur dan rumah sakit rujukan hanya akan menunda penuhnya rumah sakit dan ketahanan tenaga medis.Tim