Jakarta, Prolegalnews - Ironis, meski importasi vaksin telah dilakukan ternyata vaksin itu belum dikirimkan ke DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim pihaknya belum menerima vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Pemerintah pusat telah mendistribusikan 3 juta dosis vaksin buatan Sinovac itu ke 34 provinsi. "Kita belum terima, kita sampai saat ini menunggu kebijakan (pemerintah pusat)," kata Riza di Balai Kota, Senin (4/1).
Riza tak berbicara banyak mengenai proses vaksinasi di Jakarta. Ia juga tak berkomentar soal distribusi vaksin tersebut. Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Persiapan Penyelenggaraan Vaksinasi Covid-19. Dalam instruksi tersebut, Anies meminta jajarannya untuk mempersiapkan infrastruktur dan mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Untuk Dinas Kesehatan, Anies menginstruksikan agar pihak Dinkes menyusun daftar rincian kebutuhan pendukung vaksinasi Covid-19, mempersiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana pendukung pendukung pelaksanaan vaksin di seluruh fasilitas kesehatan.
Selain itu, Anies juga meminta Dinkes mengumpulkan data dan informasi terkait pelaksanaan vaksin, melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan vaksin Covid-19. Pemerintah sudah mendistribusikan sekitar 3 juta dosis vaksin Sinovac ke 34 Provinsi di Indonesia. Vaksinasi tahap pertama ditujukan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan.
Sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap satu orang membutuhkan dua dosis vaksin. Dengan demikian, 3 juta vaksin Sinovac sudah mampu membidik 1,5 juta orang dari 1,3 juta tenaga kesehatan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di Jakarta setidaknya ada sekitar 119.145 tenaga kesehatan yang akan disuntik vaksin.
Pada bulan lalu, pemerintah telah menerima kedatangan sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac. Pemerintah juga telah melakukan kerja sama dengan beberapa produsen vaksin lainnya, dengan total mencapai 26 juta dosis.
Indonesia akan membeli 100 juta dosis dari Sinovac, China; 100 juta dosis dari Novavax, Kanada; 100 juta dosis dari AstraZeneca, Inggris; dan 100 juta dosis dari perusahaan gabungan Jerman-AS, Pfizer.(Tim)