Bogor, Prolegalnews - Akibat musim kemarau, bencana kekeringan mulai melanda sejumlah daerah di Indonesia. Bencana kekeringan dan kekurangan air itu juga terjadi di beberapa wilayah Bogor, meski dikenal sebagai kota hujan.
Beberapa daerah yang mengalami kekeringan itu diantaranya adalah dua desa di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Bahkan karena kekeringan itu warga RW 05, Kampung Nyangkokot, Desa Gunungsari, dan warga RW 08, Kampung Bojongengsel, Desa Tarikolot, rela mencari air bersih hingga menempuh jarak 1 kilometer dan harus menyeberangi sungai yang berbatasan dengan desa tetangga.
"Warga rela mengantri mengambil air bersih yang disediakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dikarenakan sumurnya mengering dan sumur bor yang debit airnya kecil,” ujar Tia, salah satu seorang warga dari Desa Gunungsari yang kebetulan mau diwawancarai oleh awak media saat mengambil air hingga tiga kali pulang-pergi.
Ia menggunakan jeriken isi 25 liter untuk menampung air ke pintu Hambalang PT Indocement. ”Setiap pagi dan malam saya mengambil air. Jaraknya sekitar 1 s/d 8 kilometer,” ujarnya kepada Prolegalnews.
Ia berharap Pemerintah Desa (Pemdes) Gunungsari menyediakan sumur bor di wilayah Kampung Nyangkokot, RW 05 RT 03, ”Kalau tersedia sumur bor di dekat sini, mungkin lebih memudahkan warga untuk mendapatkan air bersih. Kami berharap pemdes dapat menyediakan sumur bor untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga Kampung Nyangkokot,” harapnya.
"Sementara itu, Sekretaris Desa Gunungsari Dwi Darmanto membenarkan bahwa di Kampung Nnyangkokot, RW 05 Rt 03, memang belum tersedia sumur bor atau sarana air bersih. Namun untuk membangun sarana air bersih dibutuhkan pengajuan warga. ”Untuk membangun fasilitas sumur bor harus ada kesepakatan warga menyediakan lokasi dan pengajuan. Kalau itu ada, kami dari Pemdes pasti bantu,” tutur Dwi sebagai Sekdes Gunungsari.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Tarikolot H Wawan Kurniawan menjelaskan di wilayah Kampung Bojongengsel, RW 08, sudah tersedia sumur bor. Namun, debit airnya kecil jadi tidak mencukupi. ”Kita sedang berupaya untuk penyediaan sarana air. Hanya saja butuh proses dan anggaran,” pungkasnya.(Yadi)