Mantan Bupati Garut Terjaring Satpol PP di Kamar Hotel Melati di Bandung
Anggota DPD Aceng Fikri, yang juga mantan Bupati Garut, bersama perempuan muda cantik dan pasangan mesum lainnya, saat diamankan, Satpol PP Kota Bandung terjaring razia di sebuah hotel melati.
Bandung, Pro Legal News - Kehidupan mantan Bupati Garut, Jawa Barat Aceng Fikri sepertinya tidak bisa lepas dari isu tidak sedap. Ketika masih duduk sebagai bupati, dia diterpa kasus kawin singkat dengan seorang gadis yang empat hari.
Kini Aceng yang anggota DPD dikabarkan terjaring razia Satpol PP Kota Bandung di sebuah hotel melati bersama seorang perempuan muda dan cantik yang diakui sebagai istri mudanya.
Aceng terjaring razia di kawasan Jalan Lengkong, Kota Bandung pada Jumat (23/8/2019) dini hari. Petugas Satpol PP Kota Bandung memergoki Aceng yang sedang menginap di salah kamar hotel tersebut.
Meski sudah dikasih tahu bahwa wanita itu istri barunya, namun petugas Satpol PP tidak langsung percaya. Sebab, KTP Aceng dan perempuan cantik itu berbeda alamat.
Petugas menduga perempuan muda yang bersama Aceng itu bukan istri sahnya. "Dia terjaring karena ada unsur yang memenuhi syarat, KTP dia berbeda dengan istrinya," kata Kasi Penyidikan dan Penyelidikan Kota Bandung Mujahid Syuhada.
Petugas lalu membawa Aceng ke markas Satpol PP Kota Bandung untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Saat itulah Aceng bisa menunjukan berbagai bukti bahwa perempuan yang bersamanya adalah istri sahnya.
"Begitu klarifikasi di kantor, ternyata dia baru nikah tiga bulan lalu. Dia kooperatif menunjukan bukti seperti foto pernikahan dan data surat pernikahan resmi," ujar Mujahid.
Aceng sendiri mengakui kalau dia sempat terjaring razia Satpol PP Kota Bandung saat sedang menginap di salah satu hotel bersama istri mudanya.
Namun sial gara-gara KTP dia dan istrinya berbeda alamat, membuatnya harus berurusan dengan Satpol PP Bandung. "Jadi kebetulan saya ini sedang menginap, di mana saya sudah janjian dengan dokter gigi yang alamatnya di Jalan Gatot Soebroto. Saya nginap di sini supaya dekat," katanya, saat dikonfirmasi.
Meski begitu, dia tidak mempermasalahkan kejadian tersebut. Anggota DPD RI ini mencoba menjadi warga negara yang baik dengan mematuhi aturan hukum yang berlaku.
"Enggak apa-apa, saya sebagai warga negara yang baik ingin menunjukan sikap kooperatif, bekerja sama semua pihak dan saya ingin benar itu benar yang salah adalah salah. Saya enggak takut dengan siapapun karena enggak melakukan hal salah," ujarnya.Tim