Para Pemulung Tidak Sekedar Perlu Bantuan, Tetapi Juga Perlu Bekal Ilmu Untuk Tingkatkan Pendapatan
Bekasi, Prolegalnews - Selain memerlukan bantuan hidup, para pemulung juga perlu mendapatkan bekal pengetahuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menceritakan bahwa pemulung ini tuna wisma dan tidak punya pekerjaan. Mereka perlu mendapat bantuan dari Kemensos, namun terkendala identitas kependudukan. “Kita sulit proses bantuan karena sebagian besar identita kependudukan pemulung ini tidak jelas. Rabu depan (13/1) kami bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri akan memberikan akses agar mereka dapat identitas kependudukan. Itu akan memudahkan Kemensos untuk memberikan bantuan sosial kepada mereka,” ujarnya.
Risma menambahkan bila mereka tidak akan bisa keluar dari kemiskinan jika mereka hanya mendapat bantuan saja. Oleh karena itu Kemensos akan mendorong mereka untuk bisa mengakses pekerjaan atau membuka usaha dari hasil pelatihan yang diberikan di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi agar pendapatan mereka bertambah. “Jika mereka memiliki istri, Kemensos akan hidupkan ‘mesin’ lainnya agar istri pemulung ini bisa membuka usaha dan membantu menambah pendapatan keluarga. Ya ini, pelatihan kewirausahaan di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi yang akan jadi bekal mereka,” sebut Risma.
Di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi, mereka akan diberikan keterampilan berwirausaha seperti budidaya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budidaya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya yang mampu memberikan nilai ekonomi. Kemensos juga akan membuka rumah makan di sekitar balai dan pekerjanya adalah pemulung yang telah diberi keterampilan.
Balai dalam hal ini tidak hanya memberikan layanan rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial, tetapi harus dapat memastikan pemulung bisa mandiri, merubah cara berfikir, merubah perilaku dan diberi pelatihan sebagai bekal aftercare. “Konsepnya adalah, untuk mengurangi pengeluaran mereka, caranya dengan memberi bantuan sosial. Namun harus ada tambahan pendapatan agar mereka keluar dari kemiskinan,” ujar Risma.
Sementara Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengatakan jika pengangguran semakin bertambah di wilayah Bekasi akibat pandemi, penambahannya hampir mencapai 10 %. “Jadi saya kira apa yang menjadi program Kemensos bahwa tidak hanya memindahkan warga masyarakat yang kurang beruntung kedalam satu tempat, tetapi nilai tambahnya adalah bagaimana memberdayakan mereka sesuai dengan passion, sesuai dengan kemampuan,” ujarnya.
Tri menambahkan bahwa membangun ini dimulai dengan membangun keluarga-keluarga yang baik, yang sehat sehingga bagaimana Indonesia sejahtera saya kira hari ini akan dimulai. “Pemerintah Kota Bekasi sangat berterima kasih dan tentunya mendukung apa yang telah dilakukan kemensos,” tutupnya. Risma percaya bahwa mereka bisa berdaya. “Saya percaya mereka bisa. Mereka sudah lama menderita, Kemensos juga akan terus memberi pendampingan untuk memotivasi mereka,” tutup Risma.(Ade)