Bupati Bekasi Meninggal Dunia Karena Covid 19
Bekasi, Pro Legal News - Bupati Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja meninggal dunia karena terpapar Covid 19 sejak awal Juli 2021 lalu. Pria berusia 48 tahun ini menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua Tangerang. Sesuai dengan informasi yang dikutip dari blog pribadinya, bangeka.org, tak banyak yang tau, Eka atau yang sering disapa Bang Eka ini merupakan putera daerah asli Desa Waluya, Bekasi.Eka sempat mengenyam pendidikan di Universitas Borobudur.
Karirnya di pemerintahan dimulai dari menjadi Kepala Desa Waluya, tempatnya lahir. Dia berhasil menjadi Kepala Desa selama dua periode yakni 2001 hingga 2012.Kemudian Eka mencalonkan diri menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dan berhasil menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi di tahun 2014-2017. Usai dari DPR, Eka maju di Pilkada Kabupaten Bekasi pada 2017 menjadi calon Wakil Bupati mendampingi Neneng Hassanah Yasin. Pasangan ini berhasil melenggang menjadi pemenang.
Ketika Neneng menjadi tersangka pengurusan izin pembangunan Meikarta. Akhirnya, pada 2019 Eka didapuk menggantikan Neneng naik menjadi Bupati Kabupaten Bekasi. Eka membuat slogan 'Bekasi 2x Tambah Baik' agar bisa membawa daerah yang dia pimpin menjadi lebih baik dengan memberikan pelayanan yang lebih baik.
Eka tutup usia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Sebelum dikonfirmasi positif corona, Eka sempat diduga terjangkit demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium semula Bupati didiagnosis mengalami gejala demam berdarah. Eka mengalami penurunan saturasi oksigen serta kadar trombosit. Enny mengatakan, pada Kamis (1/7), pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona.
Setelah dirawat di rumah sakit daerah Jababeka, Cikarang, Bekasi. Eka lantas dipindahkan ke RS Siloam Kelapa Dua Tangerang karena tak mendapatkan ICU. Kepala Sub Bagian Komunikasi Bagian Protokol dan Komunikasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi Ramdhan Nurul Ikhsan mengungkap masih menunggu kabar dari keluarga terkait pemakaman Eka.(Tim)
Karirnya di pemerintahan dimulai dari menjadi Kepala Desa Waluya, tempatnya lahir. Dia berhasil menjadi Kepala Desa selama dua periode yakni 2001 hingga 2012.Kemudian Eka mencalonkan diri menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dan berhasil menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi di tahun 2014-2017. Usai dari DPR, Eka maju di Pilkada Kabupaten Bekasi pada 2017 menjadi calon Wakil Bupati mendampingi Neneng Hassanah Yasin. Pasangan ini berhasil melenggang menjadi pemenang.
Ketika Neneng menjadi tersangka pengurusan izin pembangunan Meikarta. Akhirnya, pada 2019 Eka didapuk menggantikan Neneng naik menjadi Bupati Kabupaten Bekasi. Eka membuat slogan 'Bekasi 2x Tambah Baik' agar bisa membawa daerah yang dia pimpin menjadi lebih baik dengan memberikan pelayanan yang lebih baik.
Eka tutup usia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Sebelum dikonfirmasi positif corona, Eka sempat diduga terjangkit demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium semula Bupati didiagnosis mengalami gejala demam berdarah. Eka mengalami penurunan saturasi oksigen serta kadar trombosit. Enny mengatakan, pada Kamis (1/7), pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona.
Setelah dirawat di rumah sakit daerah Jababeka, Cikarang, Bekasi. Eka lantas dipindahkan ke RS Siloam Kelapa Dua Tangerang karena tak mendapatkan ICU. Kepala Sub Bagian Komunikasi Bagian Protokol dan Komunikasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi Ramdhan Nurul Ikhsan mengungkap masih menunggu kabar dari keluarga terkait pemakaman Eka.(Tim)
BERITA TERKAIT
Follow Us
Berita Terbaru
