Surabaya, Prolegalnews - Forkopimda Jatim, yakni Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Nico Afinta dan Pejabat Utama Polda Jatim serta Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menghadiri kegiatan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di gedung DBL Arena, Sabtu 12 Desember 2020.
Giat ini berlangsung secara virtual, diikuti oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) berbagai daerah di Jatim. Acara peringatan HKSN melawan Covid19, juga dihadiri Forkopimda Jatim dan disambut sholawat, oleh anak-anak disabilitas. Saat itu Forkopimda juga memberikan berupa santunan kepada anak yatim.
Saat itu, Kepala Dinas Sosial Jatim Dr. Alwi M.Hum menyampaikan, bahwa kegiatan ini dimaksudkan menjadi dasar, guna memudahkan, memperlancar penyelenggaraan kesetiakawanan sosial, secara terkoordinasi, sinergis, terencana, terarah dan berkelanjutan."Kegiatan ini bertujuan untuk tata penghidupan dan kehidupan pada masyarakat, yang berlandaskan oleh kesetiakawanan sosial. Agar dapat tercipta kondisi yang bisa menjamin kesetiakawanan dan mampu menjadi pilar-pilar dasar dalam mewujudkan Indonesia sejahtera." tegas Alwi saat itu.
Acara berlangsung secara virtual, diikuti oleh UPT berbagai daerah di Jatim. Tak hanya orang dewasa, anak-anak dari berbagai daerah di Jatim juga mengikuti kegiatan ini.
Tak lupa Gubernur Jatim menyapa UPT di berbagai daerah, seperti di UPT Kabupaten Nganjuk. Khofifah juga mengajak Interaksi dengan anak-anak yang mengikuti giat ini. Bahkan giat ini di ikuti oleh anak anak disabilitas, yakni seperti dari UPT Kabupaten Malang dan dari Pasuruan.
Hal lain, Kepala Dinas Provinsi Jatim dan Forkopimda Jatim, saat itu juga memberikan berbagai penghargaan, yakni pilar-pilar yang berprestasi di bidang sosial, dana bantuan dan pembinaan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang berprestasi di tingkat Provinsi Jatim 2020 tersebut. Khofifah mengatakan, “Bagi seluruh pilar-pilar sosial agar untuk terus membantu sesama. Gubernur juga mengatakan HKSN ini sebenarnya adalah Hari Bela Negara," jelasnya.
" Saya ingin untuk menyampaikan kepada semuanya, bahwa Hari Kesetiakawanan Nasional ini, lebih tepatnya adalah Nuansa Hari Bela Negara. Maka HKSN ini adalah ke gotong royongan, yang dibangun ini adalah membangun solidaritas sosial dan kesetiakawanan sosial." tegas Gubernur Jatim.
Khofifah menjelaskan lagi, jika melihat dari Sejarahnya, bahwa tanggal 19 Desember adalah saat Belanda datang lagi ke Maguo, Jogja. Namun pada tanggal 20 itu sudah mulai terjadi ada penangkapan, yaitu Bung Karno, Bung Hatta, dan juga beberapa para menteri, yang pada waktu itu sudah ditangkap."Jadi ketika itu, Jenderal Sudirman melakukan gerilya, maka disitulah baru masyarakat tolong menolong, untuk gotong royong, melindungi Jenderal Sudirman. Sehingga saat itu yang menjadi referensi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional," tutur Khofifah.
"Oleh karena itu, maka saat ini saya ingin kembali menggugah memori kita sebagai sebuah bangsa, bahwa untuk solidaritas kesetiakawanan sosial itu, tidak cukup kalau di maknai sekedar charity. Maka charity adalah bagian dari kesetiakawanan sosial, bahwa proses membangun integritas bangsa itu harus diikuti, dengan solidaritas dan kesetiakawanan sosial. Sejatinya itu adalah suatu bela negara kita," tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (djoko).