PSMTI dan PITI Malang Berikan Bantuan Semboko dan Obat Obatan
Malang, Pro Legal News - Warga masyarakat kini bahu membahu membantu meringankan beban hidup warga terdampak Covid 19. Dalam kondisi sekarang ini sebagian besar masyarakat di Tanah Air sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah dan uluran tangan pihak lainnya.
Melihat kondisi ini, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Malang Kota bersama Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang Raya kembali terpanggil untuk menggelar aksi sosial kemanusiaan. Pihak PSMTI dan PITI kembali mengirim paket sembako kepada Satgas Covid-19 NU Malang Raya.
Bantuan kemanusiaan itu disalurkan melalui Klinik NU Jalan Arismunandar, Kota Malang, Minggu (3/5). Isinya puluhan dos mie instan, obat-obatan, jus jambu, 100 paket sembako berisi beras, minyak goreng dan gula.
Paket sembako yang sangat membantu warga terdampak Covid 19 diserahkan oleh mantan Wali Kota Malang M Anton alias Abah Anton selaku penasehat PITI Malang Raya. Hadir dalam kegiatan penyaluran bantuan kemanusian itu, yakni Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, mantan Wali Kota Malang M Anton, Rois Syuriah PCNU Kota Malang KH Chamzawi, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah, Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya dr Syifa Mustika dan Ketua Umum PSMTI Malang Kota Dr dr H Sugiharta Tandya, SpPK selaku Ketua DPD PITI Malang Raya.
Menurut dr Tandya, bantuan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19, bekerjasama dengan Satgas Covid-19 NU Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. "Kami berharap, bantuan ini bisa membantu meringankan beban saudara saudara kita terdampak Covid 19. Semoga istiqomah," kata Ketua Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kota Malang.
Sementara, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah yang biasa disapa Gus Is menyatakan, terima kasih atas kepercayaan dan kepedulian yang diberikan itu. "Bantuan ini akan kami salurkan kepada warga yang benar-benar terdampak langsung Covid-19," ujar Gus Is.
Menurutnya Satgas Covid-19 NU Malang Raya sengaja dibentuk untuk memudahkan komunikasi dan penanganan terhadap penyebaran Covid-19. Sebab, warga Malang Raya mempunyai ikatan sosial dan geografis yang sangat erat, karena setiap hari warga di sana pasti melintas tiga daerah tersebut. Dicontoh, tempat kerja mereka di Kabupaten Malang, tapi domisilinya di Kota Malang atau Kota Batu.
Pihaknya lanjut Gus Is membentuk dua kluster penanganan Covid-19, yakni kluster medis dan kluster non modis. Kluster medis menangani Covid-19 secara medis. Sedang kluster non medis fokus dalam penanganan dampak Covid-19 terkait masalah ekonomi, psikologi dan sosial kebudayaan.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menyatakan, pemerintah daerah tidak bisa berjalan maksimal tanpa ada dukungan masyarakat. Bung Edi sapaan Wakil Wali Kota itu mengajak masyarakat untuk mengingat kembali penerapan nilai asli dari Indonesia, yaitu gotong royong.
Pihaknya tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus bergerak bersama-sama. "Ayo gotong royong, saling berbagi dan saling peduli. Ayo kembali ke sana," kata Bung Edi.
Masyarakat juga terus diingatkan selalu menjaga kesehatan dan mematuhi imbauan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. Pihaknya sangat mengapresiasi kepedulian PSMTI dan PITI terhadap penanganan dampak Covid-19 dengan memberikan bantuan yang disalurkan melalui Satgas Covid-19 NU Malang Raya. "Ini patut ditiru pihak lain," imbuhnya.Tommi