Jakarta, Pro Legal News - Wartawan asing pernah bertanya pada capres Prabowo Subianto alasan dirinya terjun kembali ke panggung politik. Secara kehidupan, Prabowo sudah sangat mapan dan dia bagian dari elite.

Pertanyaan itu secara tegas dijawab Prabowo, Indonesia sekarang bukan seperti negara yang dibelanya ketika masih aktif sebagai prajurit TNI. “Ini bukan republik yang saya pertaruhkan nyawa saya. Ini bukan republiknya Bung Karno, bukan republiknya Bung Hatta,” kata Prabowo dengan suara agak keras dan serak.

Kata kata itu disampaikan Prabowo di hadapan jutaan massa ketika berpidato pada Kampanye Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (7/4). “Bukan republiknya pendiri bangsa Indonesia. Ini adalah republik yang sudah dirampok,” tegas Prabowo disambut teriakan Allah Hu Akbar seluruh massa yang hadir di GBK.

Menurut Prabowo, banyak pejabat yang seolah-olah menjadi raja ketika berkuasa. Para pejabat kerap melupakan bahwa jabatan yang ditempatinya karena sumbangsih rakyat Indonesia. “Saya jadi letjen, karena rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Prabowo pun menyebut, “Rakyat yang memberi pangkat kepada dirinya. Rakyat juga yang mengirim dia sekolah ke Amerika, Jerman, Australia. "Rakyat yang kirim, bukan Prabowo yang hebat;" tegasnya.

Perkataan itu selalu dia ingatkan kepada juniornya di TNI, Polri, dan intelijen. “Kau harus setia kepada rakyat Indonesia. Sumpahmu untuk membela seluruh rakyat Indonesia, bukan satu golongan saja,'" tegas capres 02 itu.

Prabowo mengaku selalu mengingatkan juniornya yang punya bintang-bintang di pundak, yang punya bintang-bintang di dada. Ingat bintang-intang itu diberikan oleh rakyat indonesia.

Kata Prabowo kekuasaan tidak akan lama. Jadi, jangan menyakiti rakyat yang membesarkan para yang punya bintang di pundak. "Jangan kau kira rakyat takut dengan senjata? Tidak ada kekuatan senjata di dunia yang bisa melawan kekuatan rakyat,” ungkap Prabowo. Tim