SBY saat mengukuhkan putranya AHY sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019
Jakarta, Pro Legal News - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin terus "menggoda" Partai Demokrat PD). Tujuannya agar partai pimpinan SBY mau koalisi ke Jokowi-Ma'ruf.
Sepertinya PD pun mulai memberikan sinyal siap merapat ke koalisi Jokowi-Ma'ruf yang menang Pilpres 2019, versi hitung cepat. Komunikasi antara TKN Jokowi dan Demokrat terus dilakukan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Jokowi membuka pintu silaturahmi. Terbuka peluang akan adanya pertemuan antara kedua belah pihak dalam waktu yang sangat dekat.
Demokrat juga sudah memberikan sinyal untuk siap bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin Presiden terpilih pada periode mendatang.
Partai Demokrat pada prinsipnya siap bekerja sama dengan pihak mana pun untuk menyukseskan 14 Program Prioritas Demokrat sebagai platform perjuangan yang ditawarkan kepada rakyat dalam Pemilu 2019 lalu. "Termasuk dengan pemerintah terpilih nantinya, entah siapa pun itu, untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara," ujar Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon melalui keterangan tertulis, Kamis (2/5).
Pihak Demokrat juga terus menunjukkan ketidaksetujuan terhadap manuver-manuver politik Prabowo-Sandiaga. Bahkan PD mengingatkan kepada Prabowo Subianto untuk tidak harus melaksanakan rekomendasi dari Ijtimak Ulama III.
Sebelumnya Wasekjen PD Rachland Nashidik melansir berita soal penanggung jawab Ijtimak Ulama III, Yusuf Muhammad Martak yang menyebut Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyarankan agar BPN Prabowo-Sandiaga segera mendesak KPU untuk menghentikan real count. PD mengingatkan agar Prabowo-Sandi untuk berkonsultasi dengan koalisi partai bila ingin mengambil keputusan.
Bahkan Rachland juga menunjukkan ketidaksetujuan PD terhadap isu people power yang disuarakan oleh sejumlah elite BPN Prabowo-Sandiaga. Demokrat kembali memberi sinyal dukungan kepada pemerintah Jokowi. Tim