Istri Terlilit Hutang, Suami dan Anak Tirinya Dipanggang
Aulia Kusuma(35) Dalang pembunuhan suami dan anak tiri
Jakarta, Pro Legal News - Akibat terlilit hutang telah membuat Aulia Kusuma (35) gelap mata. Sang suami, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dinilai tidak mau tahu dengan malasah yang sedang dihadapinya.
Aulia sempat mengusulkan kepada Pupung agar rumah mereka di kawasan Lebak.Bulus, Jakarta Selatan dijual saja. Sebagian uangnya dipakai untuk bayar hutang, sisanya buat beli rumah baru.
Namun Pupung menolak mentah mentah usulan istrinya yang belakangan dikejar kejar hutang. Aulia pun mulai berpikir lain terhadap suaminya.
Aulia diam diam mulai merancang untuk melenyapkan sang suami dan anak tirinya M. Adi Pradana alias Dana (23). Aulia berpikir, kalau dua orang ini sudah hilang dari atas bumi, otomatis dia bisa menguasai dan menjual rumahnya yang bernilai belasan miliar buat bayar hutang.
Aulia mulai memasang siasat untuk menghabisi dua orang yang dinilai sebagai penghalang niat dia untuk menjual rumah tersebut. Aulia lalu menyewa empat ekskutor yang sengaja didatangkan dari Lampung dengan bayaran Rp 500 juta.
Pembunuhan terjadi pada Minggu (25/8) di kediaman korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. "Latar belakang pembunuhan sengketa jual beli rumah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu (28/8).
Dua eksekutor, berinisial S dan A ini didapat Aulia berkat bantuan bekas pembantunya yang kenal dengan kedua eksekutor itu.
Begitu mendapat order menggiurkan, kedua eksekutor itu datang ke Jakarta dengan menggunakan travel. Setibanya di Jakarta, Aulia menemui keduanya di Kalibata, Jakarta Selatan.
Ini pengakuan sementara Aulia kepada polisi saat diperiksa. Namun penyidik tidak percaya begitu saja pengakuan Aulia. Karenanya penyidik hingga kini masih mendalami pengakuan itu.
Polisi juga mendalami hubungan Aulia dengan Giovanni Kelvin (25), yang diakuinya sebagai anak. Kelvin ikut membantu Aulia membakar mayat Pupung dan Dana dalam mobil di pinggir jalan kawasan Cidahu, Sukabumi.
Pupung dan Dana dihabisi pada Jumat malam (23/8). Pupung yang pertama kali dieksekusi. Berdasarkan pengakuan dua ksekutor sewaan Aulia yang telah ditangkap, Pupung dibunuh dengan menggunakan racun yang dicampur minuman oleh Aulia.
Sedang Dana, menurut polisi diajak minuman keras oleh Kelvin hingga mabuk, setelah itu dibekap hingga tewas. Setelah keduanya diyakini sudah tewas, manyat Pupung dan Dana dimasukan ke dalam mobil lalu dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat. Di sana mobil berisi dua manyat dibakar dengan maksud untuk menghilangkan jejak. Aulia menyusul Kelvin ke Sukabumi pada Minggu (25/8) pagi menggunakan mobil lain.
Kelvin mengendarai mobil yang berisi mayat, dan Aulia menggunakan mobil lain mengiringinya dari belakang.
Saat di lokasi kawasan Cidahu, Kelvin memarkirkan mobilnya menjorok ke arah jurang. Sementara Aulia menepikan mobilnya di pinggir jalan.
Sebelum ke lokasi, di perjalanan ia membeli sebotol bensin. Aulia menyerahkannya pada Kelvin agar membakar mobil yang berisi mayat suami dan anak tirinya itu.
Kelvin pun membakarnya dan saat itu terjadi ledakan hingga apinya menyambar badannya. Ia mengalami luka bakar di tangan dan wajah. Kemudian Kevlin pergi bersama Aulia menuju RS Pertamina Jakarta untuk mengobati Kelvin.
Kepada polisi Aulia mengaku ia merasa sakit hati karena ditolak menjual rumah. Aulia mengaku terlilit utang dan meminta suaminya menjual rumah itu. Tim