Novel Baswedan Minta Parlemen AS Mendesak Pemerintah Indonesia
Penyidik KPK Novel Baswedan
Jakarta, Pro Legal News - Sudah dua tahun kasus penyiraman air keras ke wajahnya tanpa hasil, penyidik KPK Novel Baswedan menemui Advocacy Manager Amnesty International Asia-Pacific, Francisco Bencosme. Dia membahas penanganan kasus teror air keras yang membuat salah satu matanya jadi buta.
Dalam hal ini, Novel sangat berharap adanya desakan dari dunia internasional terhadap pemerintah Indonesia atas serentetan aksi teror terhadap KPK.
Sementara Francisco mengaku dia menemui Novel untuk mendapat penjelasan yang detail dari Novel atas aksi teror air keras yang dialaminya dua tahun lalu.
Francisco menyebut adanya akses Amnesty International ke parlemen Amerika Serikat (AS) agar kasus semacam itu menjadi sorotan dunia.
Menurut dia sebagai organisasi HAM internasional pihaknya mendorong upaya penegakan hukum hak asasi manusia dan utamanya adalah penegakan di sektor antikorupsi. "Ini agar selaras dengan komitmen standar internasional," kata Fransisco di gedung KPK Jakarta, Jumat (26/4).
Diakuinya bahwa mereka punya akses ke pengambil kebijakan di AS melalui jalur kongres dan jalur parlemen. "Apa yang terjadi di KPK dan Novel Baswedan menjadi perhatian kami," tegasnya.
Sementara Novel Baswedan sendiri berharap Amnesty Internasional bisa menyuarakan ke parlemen AS untuk mendesak pemerintah Indonesia menuntaskan kasus teror yang dialaminya serta para pegawai hingga pimpinan KPK.
Menurut dia, tidak terungkap kasus penyiraman air keras ke wajahnya sama saja dengan membiarkan teror-teror selanjutnya terjadi. "Saya berharap parlemen Amerika dan negara-negara lain bisa membantu mendesak pemerintah Indonesia menjadikan prioritas pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK yang selama ini diabaikan," kata Novel. Tim