a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

Gerebek Kampung Bahari, Polisi Temukan Apotek Narkoba Hingga Drone Pemantau

Gerebek Kampung Bahari,  Polisi Temukan Apotek Narkoba Hingga Drone Pemantau
Aparat gerebek Kampung Bahari, Jakarta Utara (rep)
Jakarta, Pro Legal – Aparat dari Polres Metro Jakarta Utara menggerebek lapak narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dalam penggerebekan itu 200 anggota kepolisian diterjunkan pada hari Sabtu (13/7) pagi lalu. Polisi pun menemukan sejumlah hal terkait praktik peredaran narkoba di wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil penggerebekan Kampung Bahari itu ditemukan beberapa fakta. Polisi mengamankan 31 orang dalam penggerebekan yang dilakukan pada akhir pekan tersebut. Dari 31 orang itu, 22 di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba usai dilakukan tes urine. "22 (orang) positif, 9 negatif," ujar Kasat
Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKBP Prasetyo Nugroho.
Menurut Prasetyo, 22 orang yang positif narkoba akan dilakukan rehabilitasi. Sementara itu, 9 orang yang negatif akan dikembalikan ke pihak keluarga.

Selain itu polisi juga menemukan sejumlah bedeng yang diduga menjadi 'apotek' tempat jual beli narkoba.

Apotek bedeng itu terletak di pinggir rel kereta api di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Rata-rata bedeng itu berukuran 3x4 M.
Saat digerebek, kondisi bedeng tampak tak rapi dan berantakan. Sejumlah bedeng itu hanya berisi karpet tempat tidur, speaker, kandang burung, bangku hingga meja.

Namun, pada salah satu bedeng tampak terpasang AC yang masih menyala. Kemudian, ada juga bedeng yang terpasang kamera CCTV.

Jarak antara satu bedeng dengan bedeng lainnya hanya sekitar 50 meter. Bedeng itu berbentuk papan triplek dengan lapisan banner dari dalam, sementara atapnya terbuat dari seng dan asbes.

Area bedeng-bedeng itu disebut sebagai area 'Texas' yang diduga digunakan untuk tempat transaksi dan konsumsi narkoba. Namun, saat polisi melakukan penggerebekan tak ada orang yang ditemukan di bedeng tersebut.

Bahkan di dalam apotek bedeng itu turut tertempel kertas yang secara vulgar berisi tulisan. Di antaranya tulisan 'DILARANG MAIN HP' hingga 'SEWA ALAT RP 5.000 OKE".

Berdasarkan pengakuan salah seorang pelaku berinisial W (46), alat yang disewakan di apotek bedeng itu adalah alat isap sabu alias bong.

Selain itu, ada juga kertas bertulisan 'BAYAR DULU BOS Kuh!!!' lalu kertas bertulisan 'AKU TAHU TAPI AKU DIAM'. Kemudian, ada tulisan di papan pintu masuk bedeng bertulisan nomor rekening yang diduga untuk transaksi.

Polisi juga mendapati fakta bahwa para bandar narkoba di Kampung Bahari turut memanfaatkan kamera CCTV dan drone untuk memantau.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, CCTV dan drone itu digunakan para bandar narkoba untuk memantau pergerakan polisi saat menjalankan bisnisnya di kampung tersebut. "Untuk melakukan kegiatannya ini, mereka kemudian mengamankan proses bisnisnya dengan cara, kalau ada penangkapan, mereka terlebih dahulu menaikkan drone ini. Drone ini termonitor dari layar monitor yang sudah kita sita," ujarnya.

Saat ini Polisi pun telah menyita empat unit decoder CCTV, dua televisi, serta satu unit laptop yang digunakan untuk melakukan pemantauan.(Tim)



Supremasi Hukum Narkotika Gerebek Kampung Bahari,  Polisi Temukan Apotek Narkoba Hingga Drone Pemantau