a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

Kuat Tak Terima Dengan Skor Minus di Poligraf, Mengaku Sudah Jujur, Tapi Hasilnya Bohong

Kuat Tak Terima Dengan Skor Minus di Poligraf,  Mengaku  Sudah Jujur, Tapi Hasilnya Bohong
Salah satu Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf saat menjalani persidangan (rep)
Jakarta, Pro Legal – Dalam proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, ahli poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan hasil tes kebohongan atau lie detector terhadap sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma’ruf.

Tetapi Kuat Ma'ruf tidak terima dengan hasil uji kebohongan itu.
Sebagai informasi, Kuat terindikasi jujur dengan pernyataannya tidak melihat persetubuhan istri Sambo, Putri Candrawathi, dengan ajudan Sambo, Brigadir N Yosua Hutabarat. Namun, Kuat terindikasi berbohong dengan pernyataannya tidak melihat Sambo menembak Yosua.

Hakim pun bertanya apakah ada tanggapan dari Kuat terkait keterangan dari saksi ahli poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyiditu. Kuat pun menjawab. "Terdakwa Kuat Ma'ruf, bagaimana tanggapan Saudara terhadap keterangan ahli ini apakah benar semua apa tidak tahu-menahu ?" tanya hakim ketua Wahyu.

"Bahwa saya sudah jujur kalau saya tidak melihat, tapi di poligraf kok masih berbohong gitu aja," jawab Kuat.

Berdasrkan hasil tes poligraf Kuat, Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan hasil tes kebohongan Kuat Ma’ruf. Aji mengatakan Kuat mendapat skor minus atau terindikasi berbohong untuk salah satu pertanyaan dan mendapat skor plus atau terindikasi jujur untuk pertanyaan lain. "(Hasil Kuat) jujur dan terindikasi berbohong," ujar Aji saat menjadi saksi ahli dalam siding pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di PN Jaksel, Rabu (14/12).

Sebagai informasi, Aji merupakan pemeriksa tes poligraf yang memeriksa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat saat proses penyidikan. Dia menyatakan tes poligraf yang dilakukan terhadap lima orang itu memiliki akurasi 93 persen.

Dua hasil ini didapat dari dua pertanyaan. Pertanyaan pertama terkait persetubuhan istri Sambo, Putri, dengan ajudan Sambo, Brigadir Yosua. "Saudara Kuat, pertanyaannya adalah 'Apakah kamu memergoki persetubuhan Ibu Putri denganYosua.(Hasilnya) jujur," ungkapAji.

"Dia tidak memergoki? Tidak melihat, ya?" tanya jaksa. "Iya," jawab Aji.

Aji juga menjelaskan pertanyaan kedua yang diajukan kepada Kuat saat uji kebohongan di tahap penyidikan.Hasilnya, kata Adi, Kuat terindikasi berbohong."Untuk indikasi kedua Kuat pada saat pemeriksaan tanggal 9 September, 'Apakah kamu melihatFerdy Sambo menembak Yosua, jawabannya Saudara Kuat 'tidak', hasilnya berbohong," ujar Aji.(Tim)




Pidum Kuat Tak Terima Dengan Skor Minus di Poligraf,  Mengaku  Sudah Jujur, Tapi Hasilnya Bohong