a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

15 Orang Tewas Saat Penggerebekan Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka

15 Orang Tewas Saat Penggerebekan Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka
Sri Lanka, Pro Legal News - Lima belas orang, termasuk enam anak kecil terbunuh ketika dilakukan penggerebekan terkait kasus peledakan bom disejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka. Mereka lebih menilih bunuh diri dari pada menyerah kepada petugas keamanan.

Kelompok militan yang diduga pelaku serangkaian bom bunuh diri meledakan bom saat petugas keamanan setempat melakukan penggerebekan di lokasi persembunyiannya.

Hal itu dikatakan petugas keamanan Sri Lanka yang menangani kasus bom bunuh diri yang menggemparkan dunia pekan lalu. Upaya penggerebekan itu terjadi di Sainthamaruthu, di dekat kota asal tersangka pemimpin serangan Minggu Paskah yang menewaskan sedikitnya 250 orang.

Sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan ketika pasukan keamanan Sri Lanka berusaha menyerbu sebuah rumah, kata polisi setempat, Minggu (28/4). Seperti dikutip detik.com tiga pria anggota kelompok militan kemudian meledakkan bom bunuh diri.

Aksi nekat itu menurut keterangan polisi setempat mengakibatkan beberapa bocah dan tiga perempuan terbunuh. Adapun tiga orang lainnya tewas dalam baku tembak.

Seorang warga sipil terperangkap dalam baku tembak dan meninggal, kata polisi, sementara seorang perempuan dan anak yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

Rekaman yang ditayangkan di televisi pemerintah memperlihatkan sejumlah sosok tubuh hangus terbakar di dalam rumah, dan salah seorang di antaranya terlihat memegang senapan. Bahan peledak, generator, drone, dan beberapa baterai juga terlihat.

Dalam waktu hampir bersamaan, pasukan keamanan menyerbu bangunan lainnya di kota terdekat dan mereka mengatakan menemukan bahan peledak dan sebuah drone.

Sekitar 600 orang warga Muslim meninggalkan kawasan itu saat pasukan keamanan Sri Lanka melakukan penggerebekan. Mereka berlindung di sebuah sekolah, ungkap warga setempat.

Keheningan yang menakutkan kata Anbarasan Ethirajan, wartawan BBC News, Sainthamaruthu

Ada keheningan yang menakutkan di ruas jalan ketika pasukan keamanan melakukan penggerebekan. Tiga polisi bersenjata berdiri di luar rumah yang porak-poranda atapnya. Pintu pagar besi dan jendela kaca luluh-lantak. Ada percikan darah di tanah.

Sebuah kendaraan roda empat yang rusak masih teronggok ketika serangan terjadi. Ada kecurigaan mobil terjebak di lokasi baku tembak. Namun polisi sejauh ini belum menemukan apa pun di dalam kendaraan itu. Adapun di dalam rumah tersebut, polisi menemukan sosok-sosok tubuh manusia yang hangus terbakar.

Para tetangga di dekat rumah itu telah diungsikan karena khawatir akan keselamatan mereka. Polisi mengatakan seorang perempuan dan seorang anak berhasil diselamatkan dari dalam rumah tersebut. Keduanya terluka. Aparat keamanan meyakini dua orang itu adalah istri dan anak perempuan ulama radikal Zahran Hashim, yang diduga otak pelaku serangan Minggu Paskah.

Sainthamaruthu adalah kota berpenduduk mayoritas Muslim yang menghadap Samudera Hindia. Lokasinya berjarak sekitar 360 km dari ibu kota Kolombo. Warga di kota ini masih belum yakin bahwa kelompok militan yang terkait serangan Minggu Paskah bersembunyi di kawasan yang dihuni kelompok kelas menengah. Masih belum jelas berapa banyak tersangka kelompok Islamis yang masih bersembunyi.

Sri Lanka telah menerapkan siaga keamanan sejak terjadinya rentetan serangan bom pada hari Minggu lalu, yang juga melukai lebih dari 500 orang.

Pemboman tersebut menargetkan sejumlah gereja yang dipenuhi para jemaatnya dalam perayaan Paskah, serta hotel-hotel terkenal di kalangan wisatawan.

Pemerintah Sri Lanka menyalahkan kelompok Islam ekstrim lokal, National Tawheed Jamath, atas serangan itu, walaupun kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS juga mengklaim pihaknya berperan dalam serangan itu.

Presiden Maithripala Sirisena telah melarang keberadaan organisasi ekstremis itu di bawah undang-undang darurat yang baru. Larangan ini juga berlaku buat kelompok militan Jamathei Millathu - yang anggotanya juga diduga terlibat.

Pasukan keamanan Sri Lanka telah melakukan penggerebekan di sejumlah tempat sejak serangan itu, tetapi para pejabat mengatakan ada puluhan simpatisan ISIS yang masih buron di negara itu.

Polisi mengatakan penggerebekan itu mengikuti petunjuk tentang kemungkinan lokasi para terduga pelaku di kota Ampara Sainthamaruthu yang warganya mayoritas Muslim, di dekat Batticaloa.

Daerah itu tidak jauh dari kota kelahiran Zahran Hashim, salah-seorang terduga pelaku yang dilaporkan telah tewas dalam salah satu pemboman pada hari Minggu.

Dalam penggerebekan lain di kota yang sama, aparat menemukan bendera ISIS, 150 bahan peledak, ribuan lempengan baja dan kamera drone, kata juru bicara militer.

Menurut laporan media lokal, ada 10 orang yang sudah ditangkap pada Jumat lalu, sehingga jumlah total yang ditahan sejak hari Minggu menjadi 80 orang.

Presiden Sirisena mengatakan kepada wartawan bahwa aparat intelijen Sri Lanka meyakini sekitar 130 tersangka yang terkait ISIS masih berada di negara itu dan polisi sedang memburu 70 orang yang masih buron. Tim
Nasional 15 Orang Tewas Saat Penggerebekan Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka