Grup WhatsApp Rencana Gagalkan Pelantikan Presiden Diungkap Polisi
Tersangka Grup WhatsApp yang merancang menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih
Jakarta, Pro Legal News - Polisi berhasil membongkar sebuah kelompok yang memamfaatkan WhatsApp yang merancang menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Grup ini diberinama 'Fisabilillah', yang memiliki sandi khusus untuk anggota grup itu.
Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Selasa (22/10). "Dalam grup ini dicuci otak ," kata Kombes Argo.
Tersangka Samsul Huda dikenal sebagai salah satu inisiasi dalam grup tersebut. Anggota grup dan member saling berkomunikasi merancang upaya penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Para tersangka saling sharing link berita-berita di media terkait pelantikan melalui grup WA yang beranggotakan 123 member dengan 5 orang admin. Para member menyebar informasi hingga merencanakan penggagalan pelantikan lewat grup WA itu.
Hasil pemeriksaan polisi terungkap, salah satu informasi yang kerap disampaikan dalam WA isu maraknya tenaga kerja asal China dan polisi China di Indonesia. Para anggota grup itu percaya dengan informasi tersebut.
Sebelumnya polisi menangkap enam orang diduga terlibat upaya menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Para tersangka di dalam grup membahas secara khusus terkait renacana penggagalan pelantikan presiden.
Selain menyusun rencana lewat grup WA, para tersangka juga menyiapkan ketapel dan pelurunya untuk membuat rusuh di lapangan. Peluru ketapel itu menjadi 'bom karet' yang akan dilemparkan ke polisi saat demo.
Mereka juga menyiapkan beberapa ekor moyet yang akan dilepas pada saat pelantikan di DPR. Ada 8 ekor monyet yang sudah dibeli oleh para tersangka untuk kegiatan tersebut.Tim