Dr. Azmi Syahputra., SH., MH.

Jakarta, Pro Legal News - Hajat politik Pilpres dan Pileg tinggal menghitung hari. Sehingga tensi politik meningkat secara drastis dan cenderung panas. Maka pakar hukum, Dr Azmi Syahputra SH MH berharap semua tokoh  bangsa bisa memberikan petuah dan statemen yang menyejukan untuk meredakan suasana. Karena menurutnya  memaksakan kehendak dari kelompok tertentu bukanlah cara cara etis yg berhukum itu bukan konstitusional.

“Semua sudah ada aturan hukumnya jadi ujilah melalui lembaga lembaga negara yang ada, orang bijak dan cerdas tidak perlu menggunakan ancaman dengan cara penggunaan people power untuk sebuah Pemilu, ini afirmasi kurang baik dan tidak mendidik anak bangsa. Kesannya bermuatan ancaman yang tendensius dan bernilai kurang positif, tidak semua komponen masyarakat dapat merespon dan mengimplementasikan ini dengan hal yang sama , operasional pikiran rakyat bisa bermacam macam, kalau sampai terjadi konflik dan perpecahan malah jadi repotkan berpotensi terjadi kerusuhan social,” ujarnya.

Menurut Azmi, seharusnya para kompetitor demokrasi yang akan teruji dalam hitungan hari ini. Semakin berkomitmen, jaga ketertiban dan keamanan nasional dan  saling menguatkan keyakinan untuk menarik hati suara pemilih,bahwa masing masing kelompok mampu berkompetisi, berdialektika dengan cara cara terbaik dan terhormat serta menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi inilah namanya tim pemilu yang handal, pemilu unggul dan berkualitas.

”Sehingga jangan menciderai nilai nilai kemanusian dan demokasi bersikap negarawanlah para pelopor bangsa, bahwa tatanan pemerintah itu berjalan dalam suatu siklus, regenerasi pasti terjadi, itu alamiah , maka tularkanlah dan serukanlah kebaikan, karena  kebaikan bangsa ini atau kerusakannya tergantung dari salah satunya baik buruknya tokoh tokoh bangsa, jadi harus arif, berpetuah yang baik dalam memaknai fenomena penggantian pimpinan dengan cara cara baik dan elegent , demokratis dan jaga ketertiban, tetap menjaga persatuan bangsa Indonesia,” jelas Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) ini. Tim