Erupsi Gunung Semeru Akibatkan 14 Orang Meninggal, 56 Terluka, 1.300 Mengungsi
Gunung Semeru meletus akibatkan kerugian sejumlah korban jiwa (rep)
Jakarta, Pro Legal News- Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meletus, Sabtu (4/12). Guguran awan panas Semeru mengakibatkan ribuan orang di Kabupaten Lumajang mengungsi.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Minggu (5/12) sekitar pukul 17.30 WIB, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 1.300 jiwa. "BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu.
Hingga saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).
Menurut Muhari, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru sebanyak 14 orang. "Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," ujar Muhari.
Selain itu, puluhan orang juga dilaporkan terluka akibat erupsi Semeru. "Korban luka berat sebanyak 35 orang, Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang," kata dia.
Sementara puluhan korban luka berat itu, dirawat di sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit yakni Rumah Sakit dr. Haryoto, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, Rumah Sakit Bhayangkara, dan Puskesmas Penanggal. "Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021," ujar Muhari.
Muhari juga mengatakan, Bupati Kabupaten Lumajang juga telah menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru. Komando tanggap darurat dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.(Tim)