a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

Kaleodoskop Tahun 2022, Bencana Alam Landa Seluruh Penjuru Tanah Air

Kaleodoskop Tahun 2022,  Bencana Alam Landa Seluruh Penjuru Tanah Air
Ilustrasi, reruntuhan bangunan yang terdampak gempa (rep)
Jakarta, Pro Legal- Sesuai dengan topografinya sebagai daerah cincin gunung berapi (ring of fire), sepanjang tahun 2022 bencana datang silih berganti di tanah air.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (16/12), tercatat setidaknya ada 3.383 kejadian bencana yang telah terjadi di seluruh daerah selama tahun 2022.

Dari total bencana yang tercatat itu, banjir dengan 1.451 kejadian di berbagai daerah, disusul 1.008 cuaca ekstrem, 620 tanah longsor, 250 kebakaran lahan dan hutan, 27 gempa bumi, dan satu letusan gunung berapi.

Sesuai dengan data itu Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah kejadian paling banyak mencapai 794 kejadian sepanjang 2022. Sedangkan Provinsi Papua menjadi wilayah dengan jumlah kejadian paling sedikit tercatat, yakni delapan kejadian.
Keseluruhan bencana ini telah menelan 832 korban jiwa, 8.718 luka-luka, dan 5.193.417 orang mengungsi.

Beberapa bencana yang tercatat dalam laporan tersebut diantaranya adalah :

Angin Puting Beliung Sulawesi Selatan
Bencana alam 2022 diawali dengan angin putting beliung yang melanda wilayah Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan pada Sabtu (8/1).

Dalam bencana tersebut sedikitnya 45 rumah warga dilaporkan porak poranda. Rumah rusak itu tersebar di beberapa desa, yaitu 21 di Desa Lengkong, 20 di Desa Raja dan 4 di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menyebutkan tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Gempa Pasaman Sumatera Barat

Memasuki akhir Februari, gempa tektonik mengguncang wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2).
Gempa tersebut menyebabkan 17 warga di Pasaman dan Pasaman Barat meninggal dunia, sementara 376 orang mengalami luka-luka. Lebih dari 16 ribu orang mengungsi di tenda darurat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan bahwa aktivitas sesar Sumatrea menjadi penyebab gempa yang terjadi di sana.

Puting Beliung di Sulawesi Selatan
Sebanyak 63 rumah warga di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, rusak akibat angin putting beliung yang terjadi pada Kamis (16/6) sore. Satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa alam tersebut.

Tercatat sebanyak 63 rumah warga mengalami rusak ringan hingga berat. Rumah warga yang rusak berada di Desa Borikamase, Kecamatan Maros Baru, Dusun Lekoala; Lingkungan Mangallekana, Kelurahan Baji Pamai; dan Lingkungan Betang, Kelurahan Baju Bodo.
Banjir-Longsor Ambon

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Ambon dari 19 Juni sampai 11 Juli 2022 lalu telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan pada Jumat (8/7).

BPBD Kota Ambon mencatat bencana ini telah menewaskan dua orang dan lima terluka. Sebanyak 1.135 keluarga terdampak yang terdiri atas 4.706 jiwa.

Bencana dilaporkan turut mengakibatkan 831 rumah dan satu rumah sakit tergenang, 79 rumah rusak, dan 97 rumah terancam kena longsoran tanah.

Gempa Bumi Mentawai

Gempa beruntun menggetarkan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (29/8). SBNPB mencatat total gempa sebanyak 14 kali. Satu di antaranya berkekuatan magnitudo 6,4.

Kepala BPBD Mentawai, Novriadi mengatakan setidaknya terdapat 3.277 warga terdampak gempa, di antaranya 2.326 jiwa di Desa Simalegi dan 951 di Desa Simatalu Siberut.

Gempa mengakibatkan banyak bangunan rusak ringan, mulai dari rumah, sekolah, sampai Puskesmas.

Banjir Aceh Utara

Memasuki Oktober (6/10), banjir melanda Kabupaten Aceh Utara hingga memaksa 35.618 orang mengungsi.

Wilayah terparah terendam banjir ada di Ibukota Aceh Utara yaitu Kecamatan Lhoksukon. Di sana, warga yang mengungsi mencapai 8.826 KK atau 30.635 jiwa.

Selain dipicu curah hujan tinggi, banjir tersebut jugadi akibatkan meluapnya Sungai Krueng Keureuto, Krueng Peutoe, Pirak, Nisam, Sawang dan Sungai Krueng Pasese hingga merendam pemukiman penduduk.

Banjir-Longsor Bali

Pertengahan Oktober (17/10), bencana banjir-longsor melanda wilayah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Jembrana, Bali.
BPBD mengatakan bencana banjir dan longsor yang terjadi di enam kabupaten di Bali mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
Kerugian materiel ditaksir mencapai Rp 7,6 miliar. Lokasi titik bencana banjir dan longsor di Bali tersebar di 258 titik.

Sementara di penghujung 2022, Indonesia diterpa bencana alam bertubi-tubi. Tercatat mulai dari akhir November hingga memasuki Desember.

Peristiwa paling mengguncang adalah gempa Cianjur yang merenggut ratusan korban jiwa pada 21 November.

Bencana itu disusul peristiwa gempa lainnya mulai dari gempa Garut, gempa Jember, gempa Sukabumi, hingga gempa Karangasem di Bali.

Rentetan gempa itu diselingi peristiwa bencana lainnya yang ribuan warga mengungsi, yakni erupsi Gunung Semeru pada awal Desember.

Gempa Cianjur

Lindu berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11) siang. Guncangan terasa hingga ke Jakarta, Bandung, dan wilayah lainnya di pulau Jawa.
602 orang dilaporkan meninggal akibat bencana tersebut, 593 orang luka berat, dan 114.683 warga mengungsi.

Sebanyak 169 desa terdampak, dan 56.548 rumah dinyatakan rusak dengan 13.633 rumah di antaranya rusak berat.

BMKG mengungkapkan pergerakan sesar Cugenang sebagai sumber dari gempa tersebut.

Banjir Kalimantan

Banjir melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan selama hampir satu pekan hingga penghujung November (29/11). Banyak warga dilaporkan terdampak lantaran banjir tak kunjung surut.

Banjir di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, merendam 6.911 rumah hingga membuat 8.033 kepala keluarga yang terdiri dari 29.695 warga terdampak. Sebanyak 17 dari total 30 kelurahan terendam banjir.

BPBD Palangkaraya menyatakan banjir terjadi imbas luapan Sungai Kahayan dan Rungan. Warga pun diwanti-wanti waspada banjir kiriman yang berpotensi kembali datang.

Banjir berkepanjangan di wilayah Kalimantan juga sebelumnya melanda pada pertengahan September (12/9).Banjir melanda hampir merata di wilayah Kalimantan. Hanya Provinsi Kalimantan Utara yang tidak melaporkan kejadian bencana signifikan pada saat itu.
Erupsi Gunung Semeru

Memasuki Desember (4/12), gejolak alam terjadi di wilayah JawaTimur. Gunung tertinggi di pulau Jawa, Gunung Semeru memuntahkan awan panasnya.

Sebanyak 1.979 warga di sekitar Gunung Semeru mengungsike 11 titik akibat erupsi dan awan panas guguran (APG).

BNPB merinci 11 titik pengungsian itu meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip.

Sementara wilayah terdampak APG Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa
Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Gempa Garut

Gempa mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12).Gempa berkekuatan 6,4 magnitudo itu berdampak pada kerusakan rumah warga dan 1 korban luka.

BPBD Jawa Barat menyebut tiga kecamatan terdampak parah adalah Pakenjeng, Cikelet, dan Selaawi.

Lima desa terdampak antara lain Desa Tanjungjaya dan Desa Jatiwangi di Kecamatan Pakenjeng. Lalu, Desa Cigadog di Kecamatan Cikelet, dan Desa Putrajawa di Kecamatan Selaawi.

Gempa Jember

Gempa bumi magnitudo 6,2 terjadi pada Selasa (6/12) di wilayah Jember, Jawa Timur terasa hingga ke Bali.

Episentrum gempa bumi tercatat berlokasi di laut pada jarak 223 km arah selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 KM.

Gempa Jember ini diikuti beberapa gempa susulan selama beberapa hari kemudian, mulai dari kekuatan 5,3magnitudo, 4,1 magnitudo, 3,9 magnitudo, dan 4,9 magnitudo.

Gempa Sukabumi

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 46 bangunan rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,8 yang mengguncang Kota Sukabumi pada Kamis (8/12). 46 bangunan rusak itu tersebar di 12 kecamatan.

Bangunan yang rusak itu di antaranya terdiri dari rumah dan sekolah. Kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Nagrak, yakni mencapai 31 unit rumah rusak.

Gempa Karangasem

Gempa beruntun mengguncang wilayah Karangasem, Bali pada Selasa (13/12). Gempa mulanya berkekuatan magnitudo 5,2 dan kemudian diikuti sebanyak 102 kali gempa susulan.

BPBD Provinsi Bali mencatat sebanyak 176 bangunan rusak, 8 orang mengalami luka ringan dan tidak ada laporan korban jiwa atau luka berat akibat gempa tersebut.(Tim)



Nasional Kaleodoskop Tahun 2022,  Bencana Alam Landa Seluruh Penjuru Tanah Air