a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

Megawati Dinilai Hadapi Dilema Dalam Menghadapi Pilpres 2024

Megawati Dinilai Hadapi Dilema Dalam Menghadapi Pilpres 2024
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Ketum Gerindra Prabowo Soebianto (rep)
Jakarta, Pro Legal – Berdasarkan hasil survei terbaru dari Lembaga Survey Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan jika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat ini sedang menghadapi dilema pencalonan pada PIlpres 2024.

Seperti diketahui, sebagai Ketum partai pemenang, Megawati diperkirakan akan menjadi king maker atau penentu peta politik pada Pilpres 2024 justru kini dinilai tengah berada dalam dilema terkait posisi Capres maupun Cawapres yang akan diusung.

Menurut LSI Denny JA, Megawati akan menghadapi situasi sulit untuk memilih partai koalisi. Pasalnya dari hasil survei yang dilakukan, PDIP dinilai hanya memiliki dua pilihan, yakni bergabung dengan Gerindra atau KIB.

Pada pilihan pertama, PDIP harus merelakan dua kadernya yakni Ganjar Pranowo atau pun Puan Maharani sebagai Cawapres pendamping Prabowo. "Atau meninggalkan Prabowo, dan kader PDIP maju sebagai Capres," ujar LSI Denny JA dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12).

Sementara menurut tingkat elektabilitasnya, Ganjar justru tercatat berada di urutan pertama dengan 25,8 persen. Kemudian Prabowo di posisi kedua dengan 23,9 persen. Sementara Puan jauh tertinggal dibanding keduanya dengan 2,9 persen.

Selanjutnya, LSI Denny JA menilai Megawati juga tengah menghadapi dilema terkait sosok kader yang akan mendorong dalam Pilpres 2024. Apabila nama Puan yang disodorkan sebagai Cawapres Prabowo, maka Ganjar berpeluang besar akan dipinang oleh Parpol lain sebagai Capres. "Sulit bagi Ganjar menolak pinangan Capres partai lain jika partainya sendiri, PDIP, tidak mencalonkannya," jelas LSI.

Tetapi Megawati dinilai tetap mengalami dilema apabila menyerahkan Ganjar sebagai Cawapres untuk Prabowo. Pasalnya elektabilitas Ganjar tercatat lebih tinggi dan PDIP dinilai lebih besar dibandingkan Gerindra.

Terakhir, apabila Megawati memutuskan untuk mengusung Ganjar sebagai Capres, maka kesulitannya ialah untuk menentukan sosok Cawapres pendamping.

LSI Denny JA menilai opsi PDIP menjadi terbatas untuk memilih Cawapresnya dari Koalisi Indonesia Baru (KIB) atau berdasarkan kesepakatan dengan PKB.

Pasalnya mustahil akan berkoalisi dengan Gerindra lantaran Prabowo masih tetap ingin menjadi Capres. Sementara opsi Cawapres dari PKS, Demokrat, dan Nasdem juga tertutup karena mereka telah mengusung Anies Baswedan sebagai Capres. "Pilihan tersisa bagi PDIP adalah Cawapres dari KIB (Airlanga Hartarto), atau dari PKB (Cak Imin atau dari kalangan NU)," tuturnya.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 lewat riset kuantitatif terhadap 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia.
Riset kuantitatif dilakukan dengan wawancara dilaksanakan secara tatap muka dengan margin of error sebesar +/- 2.9 persen. Sementara riset kualitatif di bulan Desember 2022 dilakukan dengan analis media, focus group discussion (FGD) dan indepth interview.(Tim)



Nasional Megawati Dinilai Hadapi Dilema Dalam Menghadapi Pilpres 2024