a a a a a a a a a a a
logo
Tentang KamiKontak Kami

Pasangan Prabowo Dan Cak Imin Diklaim PKB Sebagai Pasangan Yang Realistis

Pasangan Prabowo Dan Cak Imin  Diklaim PKB Sebagai Pasangan Yang Realistis
Ketum Gerindra, Prabowo Subianto bersama dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (rep)
Jakarta, Pro Legal- Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai pernyataan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang meminta ketum partainya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak ke mana-mana merupakan respons balasan.

Huda menuturkan, awal sinyal itu diucapkan Cak Imin dalam acara harlah PKB ke-25 di Solo. Kala itu, kata Huda, Cak Imin terlebih dahulu mengingatkan Prabowo soal usia Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang hampir setahun. "Saat itu Cak Imin bilang, 'Sudah 11 bulan (usia KKIR) Pak Prabowo, hanya takdir yang menentukan'. Nah, tadi dibalas sama Pak Prabowo, 'Gus jangan kemana-mana',...," ujar Huda, Senin (31/7).

Tetapi Huda juga tidak bisa memastikan apakah sinyal itu memberi kepastian Prabowo kepada Cak Imin, Huda tak menjawab 'ya' atau 'tidak'. Dia justru menilai dua tokoh tersebut merupakan pasangan realistis yang saling membutuhkan untuk menang dalam Pilpres 2024. "Realitas politiknya nama dua sosok ini saling membutuhkan. Pak Prabowo dua kali Pilpres kalah karena Cak Imin belum pernah bareng. Selain itu, Pak Prabowo dalam berbagai hitungan dan kalkulasi politik butuh insentif elektoral yang tinggi di Jawa Timur Jawa Tengah," tuturnya.

Bahkan Huda mengklaim Cak Imin merupakan satu-satunya bakal calon wakil presiden realistis yang bisa meraup suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur saat Pilpres 2024. Dia juga menilai pasangan Prabowo-Cak Imin mewakilkan dwi tunggal. "Satu-satunya tokoh calon cawapres dari Jawa Timur itu Cak Imin, sekaligus untuk Jawa Tengah. Karena kursi suara PKB mayoritas di Jawa Timur dan setengahnya di Jawa Tengah. Dua sosok ini sebagai dwi tunggal, Cak Imin juga pilihan realistis bagi Prabowo," kata dia.

Huda menjelaskan jika Cak Imin memilih sosok Prabowo secara objektif di Pilpres 2024 dibandingkan dua tokoh lain, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena Cak Imin membutuhkan Prabowo juga. "Kalau dari berbagai poros yang ada, misalnya Ganjar maupun Anis, Cak Imin lebih memilih secara objektif Pak Prabowo karena sama-sama membutuhkan. Keduanya juga aktif dan sama-sama menyampaikan suara di internal partai," ucap Huda.

Meski begitu, dia mengaku dorongan untuk mendeklarasikan Cak Imin sebagai Cawapres Prabowo sangat besar, khususnya dari kalangan Dewan Syuro, Kiyai, dan santri-santri. Sebab, kata dia, pendaftaran Capres dan Cawapres hanya tersisa 2 setengah bulan lagi. "Ya mereka meminta cepatnya deklarasi itu. Tapi sebetulnya tidak perlu terburu-buru. PDIP yang punya golden tiket saja belum deklarasikan cawapres. Masih cukup waktu untuk saling intip antarporos," ujar Huda.

Sebelumnya, Prabowo melempar guyonan dalam pidatonya usai resmi dideklarasikan sebagai bakal Capres Partai Bulan Bintang (PBB), Minggu (30/7).

Saat itu Prabowo meminta agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak meninggalkan dirinya. Prabowo mengaku telah nyaman dengan Cak Imin sebagai rekan koalisi. "Tidak mengherankan kok kalau saya di tengah PBB merasa nyaman," kata Prabowo di ICE BSD, Kota Tangerang. "Itu kalau saya di PBB. Kalau saya di tengah PKB, saya merasa nyaman juga. Gus, jangan ke mana-mana, Gus," ujar Prabowo sambil tertawa.(Tim)



Nasional Pasangan Prabowo Dan Cak Imin  Diklaim PKB Sebagai Pasangan Yang Realistis