Puluhan pengungsi masih bertahan di Posko Pengungsian Tenjohalang, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang

Banten, Pro Legal News - Akibat gempa tektonik berkekuatan atau bermagnitudo 6,9 membuat warga di tujuh kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang panik. Ribuan warga di tujuh kecamatan tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Ketujuh kecamatan yang warganya mengungsi, tiga kecamatan di Kabupaten Lebak masing masing Bayah, Panggarangan, dan Wanasalam. Tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglag yakni, Sumur, Labuan, dan Carita. Satu kecamatan di Kabupaten Serang adalah Kecamatan Anyer.

Keputusan warga untuk mengungsi dinilai sudah sangat tepat. Sebab,  langkah warga untuk menjauh dari pantai sudah sesuai dengan simulasi yang selama ini telah disosialisasikan kepada masyarakat di sekitar rawan tsunami, ada zona merah, kuning dan zona aman. "Termasuk hunian sementara (huntara) yang telah dibangun oleh Pemprov Banten," kata Gubernur Banten Wahidin Halim, Sabtu (3/8).

Warga mengungsi untuk mencari tempat yang lebih aman seiring dengan peringatan dini tsunami oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pusat gempa 147 km arah barat daya Kecamatan Sumur. Gempa terjadi di kedalaman laut 10 km. Aliran listrik di wilayah Banten Selatan sempat padam, kini sudah normal kembali. Begitu juga gelombang laut terpantau masih normal.

Tim Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah(BPBD) Provinsi Banten sudah di lokasi rescue beserta BPBD Pandeglang. Saat ini sedang mendata banyaknya pengungsi, serta kerusakan bangunan. Serta bersama-sama aparatur Kabupaten Pandeglang mengantar warga ke rumahnya masing-masing.

Seperti diketahui, informasi dari BMKG Jumat 2 Agustus 2019 pukul 19.03.21 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo 6,9 SR. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km. Peringatan potensi tsunami dari BMKG telah diakhiri. Tim