Jakarta, Prolegalnews - Untuk memperoleh gambaran yang terang insiden terjadinya bentrokan antara Polisi dan FPI, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mulai menggali keterangan dari sejumlah saksi yang menyaksikan insiden bentrokan antara polisi dengan anggota Front Pembela Islam (FPI) di ruas Tol Jakarta-Cikampek sekitar Karawang, Jawa Barat, pada Senin (10/12) dini hari.

"Hari ini pemeriksaan saksi-saksi di sejumlah lokasi. (Saksi) Semua pihak yang menyaksikan dan bisa memberikan keterangan, kami periksa," ujar salah seorang sumber di Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Kamis (10/12).

Tetapi sumber tersebut belum bias memberikan rincian mengenai lokasi-lokasi yang bakal mulai didalami oleh penyidik. Termasuk, wilayah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan tersebut hingga menyebabkan enam orang simpatisan Rizieq tewas tertembak. Pasalnya, hingga saat ini belum diketahui pasti TKP bentrokan itu terjadi. Kepolisian selama ini mengklaim bahwa memiliki bukti rekaman CCTV bentrokan terjadi, namun belum pernah diperlihatkan.

Seperti diketahui berdasarkan konferensi pers Polda Metro Jaya, kejadian terjadi di wilayah KM 50 tol Jakarta-Cikampek. Masih berdasarkan keterangan sumber tersebut, belum ada kejelasan apakah pihak FPI akan dikonfirmasi kejadian itu. "Hari ini fokus kepada saksi-saksi," ujarnya.

"Bareskrim mengambil alih penyidikan dari PMJ karena locus delicti peristiwa berada diluar yuridiksi mereka," ttambahnya lagi.

Setelah terjadinya bentrokan antara FPI dan Polisi banyak beredar kronologi dan cerita yang berbeda. Menurut Ormas bentukan Rizieq itu, bentrok terjadi ketika laskar pengawal tersebut diserang Orang Tak Dikenal (OTK) ketika sedang mengawal kegiatan Rizieq Shihab.

Sebelumnya, Rizieq sendiri sempat memberikan kesaksian lewat sebuah rekaman suara bahwa terjadi peristiwa kejar-kejaran antara rombongan dirinya dengan orang tak dikenal yang membuntutinya. Oleh sebab itu, Rizieq menjamin bahwa kronologis yang disampaikan oleh FPI adalah benar.(Tim)