Jakarta, Pro Legal News - Warga Perumahan Casa Jardin yang terletak di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat menolak kenaikan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL)  yang dikenakan oleh pengelola. Penolakan itu terlihat dari sejumlah spanduk yang terpasang di beberapa lokasi seperti di depan Cluster Nicolaia yang ada di komplek perumahan tersebut. Apalagi berdasarkan keterangan warga yang enggan disebut namanya, kebijakan pengelola menaikan IPL itu dilakukan secara sepihak, tanpa melalui proses musyawarah.

Masih menurut keterangan warga tersebut, kenaikan itu sangat memberatkan warga yang notabene tidak semuanya kaya. Sehingga kenaikan IPL menjadi Rp 378.000/bulan itu dinilai menjadi beban tersendiri. Ironisnya berdasarkan keterangan warga tersebut, meski IPL telah dinaikkan belum ada perbaikan kualitas layanan pengelolaan terhadap warga. Maka mereka menganggap kebijakan menaikan IPL itu harus ditinjau ulang.

Warga Perumahan Casa Jardin yang terdiri dari beberapa cluster itu berharap bisa dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan untuk pengelolaan komplek. Mereka juga berharap ada perwakilan warga yang bisa duduk di dewan komisaris PT Orchad, sehingga bisa terlibat dan ikut mengawasi dalam setiap pengambilan keputusan.

Sumber tersebut juga menuturkan, apabila tuntutan warga itu tidak segera direspon oleh pihak pengelola, maka warga akan mengambil sejumlah langkah dengan mengajukan persoalan tersebut ke beberapa instansi terkait seperti DPRD DKI Jakarta. Bahkan mereka juga tengah mengkaji kemungkinan untuk mengambil langkah hukum. Sayang, hingga berita ini ditulis belum ada pihak pengelola yang bisa dihubungi. Tim