Jakarta, Pro Legal-Munculnya nama pengusaha Babah Alun (Yusuf Hamka) dalam bursa Pilkada Jakarta 2024 memunculnya histeria publik. Meski dalam jagad politik, nama Yusuf Hamka terbilang masih asing, namun pengusaha jalan tol ini tercatat sebagai salah satu kader Partai Golkar. Sehingga peluang Yusuf Hamka terbilang terbuka lebar, karena memang memiliki tingkat resistensi sangat kecil ditunjang oleh personalitynya yang santun.
Terbukanya peluang Babah Alun untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta itu dikemukakan oleh salah satu tokoh pemuda asal NTT, Tommy Nickson yang menyatakan jika Yusuf Hamka memiliki potensi yang lebih besar dibanding dengan calon-calon lain.”Sebagai seorang pengusaha dengan pembawaan yang rendah hati, saya yakin Babah Alun bisa akan diterima di masyarakat. Apalagi selama ini namanya sudah cukup populer di kalangan masyarakat bawah. Saya bisa katakan jika Babah Alun akan disambut dengan ‘karpet merah’ oleh masyarakat,” ujarnya, Rabu (17/7).
Kepribadian Babah Alun itu menurut Tommy akan menjadi nilai tambah, selain sebagai seorang keturunan Tionghoa dan berpembawaan santun, pasti masyarakat akan menerimanya sebagai satu calon pemimpin alternatif. Jiwa entrepeneurshif Yusuf Hamka juga bisa menjadi kredit poin tersendiri. Apalagi ditunjang dengan jam terbang sebagai pengusaha yang sudah tinggi, maka diyakini Yusuf Hamka memiliki konsep sekaligus kemampuan managerial yang sangat baik.
Pendapat senada juga dilontarkan akademisi sekaligus pengamat politik Daniel Panda yang menyatakan jika peluang Yusuf Hamka terbuka sangat lebar. Apalagi Yusuf Hamka didukung oleh partai tengah yakni Golkar. ” Dukungan dari Golkar itu saya kira menjadi modal politik yang signifikan. Karena sebagai partai tengah, Golkar ini sangat cair dan lihai dalam melakukan lobi untuk memperoleh dukungan tambahan dari partai-partai lain sehingga dapat memenuhi ambang batas dukungan kursi di DPRD,” jelas Daniel.
‘Persoalannya sekarang kaukus politik ini harus segera dibentuk, sehingga mereka segera bisa melakukan lobby, mengingat waktu pelaksaan Pilkada Jakarta semakin dekat,” tambah Daniel.
Sementara Direktur Eksekutif Kajian Poleksosbudkum Cakra Emas Syndicate, Gugus Elmo Ra’is menilai jika Yusuf memiliki sejumlah benefit politik, yakni personal image yang kuat dan masih fresh from in the oven. “Saya kira personal image, Yusuf Hamka ini sangat baik sebagai pengusaha yang berpembawaan santun, karakter itu akan mudah diterima di masyarakat sekaligus menghapus potensinya adanya segregasi sosial menggunakan isu-isu SARA seperti yang biasanya terjadi dalam setiap Pilkada. Artinya kehadiran Babah Alun dalam jagad politik itu justru membawa semangat unifikasi atau islah di masyarakat,” ujarnya.(Tim)