Kapolda Jatim: Masih Banyak Masyarakat Tak Paham PSBB
Surabaya, Pro Legal News - Terhitung Selasa (28/4) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Surabaya, Gresik dan Sidoarjo sudah mulai diberlakukan. Namun di lapangan masih banyak masyarakat yang belum paham apa itu PSBB.
Salah satu contoh nyata, masih banyak kendaraan yang masuk ke Surabaya hingga terjadi kemacetan yang cukup panjang di akses masuk Surabaya tepatnya Bundaran Waru depan CITO. "Masih banyak masyarakat yang belum paham dan mengerti apa itu PSBB," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan, Selasa (28/4).
Hari pertama pemberlakuan PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Kapolda Irjen Luki beserta jajaran memantau langsung ke beberapa titik, seperti titik di Suramadu, zona merah di daerah TPI, dan waru. "Baru tiga titik yang kami lihat, masih banyak masyarakat yang belum paham," ujar jenderal bintang dua itu.
Dugaan ini menurut Irjen Luki terungkap setelah pihaknya bertanya langsung kepada warga, masih banyak yang belum tahu apa maksud dari PSBB. Tiga hari ke depan lanjut Kapolda Luki pihaknya dan jajaran akan insentifkan dalam memberikan imbauan dan teguran.
Diharapkan, tiga hari ke depan mudah-mudahan masyarakat akan lebih mengerti dengan PSBB, karena petugas terus memberikan imbauan dan teguran. Sebab, hari keempat petugas sudah melakukan tahapan-tahapan yang lebih tegas lagi. "Untum kita ketahui bersama, kalau seperti ini Surabaya akan meningkat terus untuk angka penyebaran corona," paparnya.
Dijelaskan Kapolda Irjen Luki, pihaknya sepakat dengan seluruh aparat yang terlibat di dalam PSBB ini akan terus perkuat. Polisi berharap kerjasama masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, Gresik dan Sidoarjo untuk ikut bersama-sama mentaati aturan dan menjalani PSBB.Tujuannya agar wilayah Surabaya dan sekitarnya segera terbebas dari virus corona.
Terkait, kenapa terjadi kemacetan hari pertama pemberlakuan PSBB panjang di bundaran Waru, menurut Irjen Luki sesuai hasil evaluasi masyarakat masih banyak yang belum tahu. Saat dirinya mengecek di pintu masuk Surabaya-Madura (Suramadu) ada mobil bawa keluarga beserta anak-anaknya menuju Surabaya.
Pemandangan ini lanjut Luki sebagai bukti banyak masyarakat yang belum paham tentang PSBB. "Kami akan memberikan sosialisasi secara terus-menerus dan mengajak masyarakat untuk sama-sama peduli dan ikut memberantas pandemi Covid 19," inbuhnya.Tim