Pada hari Jum'at, 17/9- 1999, Program Magister Teknik (S-2) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengadakan kuliah umum untuk mahasiswa Pascasarjana dengan dosen pengajar Dr. Bondan dengan menyajikan makalah Manajemen Perencanaan Kota. Bukan bertepatan pula di bulan Juni diketemukan Sepeda. Pada 6 Juni hari lingkungan hidup. Dan pada 8 Juni, bahkan tiap Selasa di Kota Semarang ditetapkan sebagai hari transportasi umum.
Di bulan Juni ini istimewa, dan pada 17 Juni kemarin adalah hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kerusakan Lingkungan, sebut liputan6.com. Degradasi lahan akibat proses menurunnya produktivitas lahan, baik sementara maupun secara tetap. Biasa juga disebut lahan kritis, lahan yang tidak subur dan tidak bisa dipakai untuk pertanian maupun perkebunan. Ada beragam penyebab degradasi lahan, diantaranya erosi air, angin, degradasi secara kimiawi dan biologi.
Tak hanya itu saat ini degradasi lahan juga disebabkan oleh pencemaran akibat industri pertanian dan pertambangan, alih fungsi pertanian, infrastruktur transportasi serta untuk perumahan dan lainnya. Efeknya banyak terjadi kematian karena kelaparan. Data Sekretariat Konvensi PBB tentang Penanggulangan Degradasi Lahan menunjukkan, terdapat 16 orang yang kelaparan setiap menit, dan 12 diantaranya adalah anak-anak.
Prediksi yang lebih mengerikan, tahun 2025 setidaknya 1,8 miliar penduduk akan mengalami kekeringan dan 2/3 penghuni bumi akan hidup dalam kondisi kekurangan air. Tahun 2045 lebih parah lagi, sekitar 135 juta orang akan berpindah tempat diakibatkan desertifikasi
Karena gawatnya permasalahan ini, Majelis Umum PBB tahun 1994 melalui resolusi No. A/Res/49/115 menetapkan tanggal 17 Juni sebagai Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan (World Day to Combat Desertification and Drought). Tujuan peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran warga agar terus menjaga lingkungan sehingga terhindar dari kekeringan serta diharapkan dapat berkontribusi dalam menanggulangi degradasi lahan.
Lalu apa hubungannya apa transportasi umum dengan perencanaan /pengelolaan kota ? Dr. Bondan Prakoso dari UGM pada makalah pembuka pengelolaan kota menyatakan aspek spesial layanan perkotaan berbasis jaringan (urban management special respect of network based urban). Di mana mengelola sistem perkotaan sekarang muara akhirnya untuk pertumbuhan. Sistem perencanaan/pengelolaan kota dicangkokan dengan sistem pemerintahan kota, namun tidak sama dengan sistem manajement.
Kerangka konseptual manajement urban muara yakhirnya atau out putnya adalah keluaran hasil usaha. Pertumbuhan urban menjadi kata kunci dari layanan urban yang merupakan proses dari aktivitas masyarakat tata ruang, masyarakat alam, masyarakat manusia dan masyarakat buatan yang kesemuanya itu diatur dengan manajemen urban. Sistem pertumbuhan itu parameternya meliputi capaian sosial, ekonomi, politik, budaya, wisata dll. Lingkup manajemen dalam pergerakan urban ada 4 persepsi;
Pertama, pemerintahan kota tidak sama dengan manajemen urban. Artinya, pemerintah kota dapat menjalankan fungsi manajemen urban yang bertujuan menghasilkan layanan urban yang efektif dan efisien sehingga menghasilkan juga pertumbuhan urban terbaik.
Kedua, manajemen lalu lintas -melakukan pengaturan alur beban. Dimaksudkan segala jenis sarana angkut mendukung kebutuhan pergerakan urban dari dan ke tempat yang dikehendaki, menggunakan jaringan yang tersedia.
Ketiga, manajemen jaringan transportasi.Ditekankan melakukan pemeliharaan peningkatan kemampuan pembayaran (baru) bagian dari sistem jaringan jalan urban yang dibutuhkan.
Keempat, manajemen pemanfaatan ruang urban (tata ruang kota) , dengan melakukan penyesuaian /pemetaan kembali kemampuan pemanfaatan ruang urban yang diperlukan, dan mungkin menyentuh space tata ruang urban. Transportasi umum hanyalah bagian parsial dari tata pengelolaan urban untuk mengelola lingkungan hidup kita lebih sehat, aman dan nyaman.
Berikut tantangan masyarakat urban saat ini adalah bagaimana membangun sistem berbasis kawasan tertentu di tengah siklus sirkulasi urban. Karenanya manajemen urban dibagi menjadi dua yakni manajemen kawasan dan manajemen sirkulasi urban. Manajemen kawasan gunanya untuk memenej kawasan lainnya, kawasan industri, kawasan pusat kota dan kawasan pemukiman kota.
Sedangkan sirkulasi pergerakan urban dimenej angkutan umum (moda transportasi masal) layanan umum, lalu lintas urban dll.Manajemen Sistem Kawasan ini pada jaman dahulu dipetakan dengan pembangunan berdaaar klaster-klaster. Untuk konteks sekarang, pada ruang lingkup terkecil perencanaan pembangunan dirancang oleh Bapeda (Badan Pembangunan Daerah). Paling tidak dalam setiap kebijakan pembangunan daerah perlu diperhatikan pembangunan kawasan kota, urban, kawasan industri, kawasan sistem administrasi wilayah, kawasan industri, kawasan taman kora, kawasan hutan kota, kawasan transportasi, kawasan lalu lintas, ruang publik, ruang private, kawasan penyangga air, pengolah sampah &proses limbah dengan sistem jaringan.
Hal unik dari kerangka spasial dari manajemen pemanfaatan ruang urban ini adalah adanya hubungan siklikal (memutar seperti plinfkaran setan) dari tata guna lahan (pemanfaatam lahan), arus lalu lintas dan sistem jaringan. Inklusif Perkembangan sekarang fokus pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan.
Pembangunan ekonomi harus dilaksanakan secara berkelanjutan, mesejahterakan semua (welfare city), pelayanan mudah (service public), ada ruang public (public sphere), ramah lingkungan (healt) dan inklusif.